“Rendang Nantulang” Meisya Siregar, Resep Khas Batak dengan Cita Rasa Tersendiri
LINTAS PUBLIK, Bisnis kuliner pada masa pandemi ini kian marak. Kondisi ini tetap tak menyurutkan artis Meisya Siregar untuk terus berbisnis kuliner Rendang.
Presenter cantik ini memulai usahanya sejak 2012 silam. Dia memberi nama masakannya “Rendang Nantulang”, di mana dalam Bahasa Batak, Nantulang berarti tante.
Meisya Siregar. (ist) |
"Aku kan dipanggil Nantulang sama keponakan-keponakan, jadi inspirasinya dari situ," ucap Meisya Siregar, kemarin.
Juara Ketiga Gadis Sampul Tahun1993 itu mengatakan Rendang merupakan masakan khas dari Padang, Sumatera Barat. Namun sebagai orang keturunan Batak, dirinya juga bisa memasak Rendang dengan ciri khas Batak.
Menurutnya Rendang khas Batak berciri setengah basah, namun tidak terlalu kering, dan memiliki cita rasa tersendiri.
Meisya mengisahkan awal tercetusnya ide untuk membuat produk Rendang, karena dirinya dan suami, Bebi Romeo, merupakan penggemar masakan tersebut.
“Kami sering mencicipi berbagai macam Rendang di banyak restoran. Namun selalu ada yang dirasa kurang,” ucapnya.
"Awal mulanya, aku seneng banget kuliner dan salah satu kesukaan kita itu Rendang. Kita suka nyobain di a, b, c, d (tempat) timbul lah komplain pribadi. Seperti ini kurang pedes, kok daging doang, kenapa nggak ada Paru, terus Jengkol lebih enak atau kalau Daging Ayam juga lucu," tambah Meisya Siregar.
Jadi berawal dari ide-ide pribadi inilah, Bebi kasih usul. “Udah deh kamu jualan Rendang saja, kenapa nggak kamu yang create produk sendiri pasti deh ada value-nya," ungkapnya.
Akhirnya, dibantu saudaranya, memutuskan untuk membuat produk Rendang sendiri. Rendangnya ada empat jenis yaitu Paru, Jengkol, Ayam dan Daging. Serta ada tiga tingkat kepedasan. Level 1 (Light, tidak pedas), Level 2 (Spicy, agak pedas), dan Level 3 (Hot, Pedas).
Meisya mengaku merogoh Rp50 juta dari koceknya sebagai modal awal memulai bisnis kuliner Rendang. Dirinya juga terjun langsung mengolah masakannnya, terutama berkaitan dengan rasa.
"Aku punya standar khusus untuk taste, ciri khas rasa untuk Rendang Nantulang,” katanya.
Diungkapkan, saat bikin Rendang sebanyak 1 kg, hasilnya ok. Tapi saat membuat 25 kg, harus dicoba dulu resepnya untuk 5 kg dan rasanya berantakan.
"Jadi komposisi itu nggak bisa langsung. Coba lagi 10 kg gagal lagi kurang asin, kurang pedes. Jadi itu prosesnya banyak dan lama sekali serta sering banget gagal. Jadi nggak mudah sih tapi pada akhirnya ada hasilnya," lanjut Meisya.
Kerja keras meramu resep Rendang masakannya, terbayarkan. Meisya kini mampu memproduksi hingga 400 kg/bulan dengan omzet hingga Rp100 juta/bulan.
"Alhamdulillah ini jadi usaha, antara Rp50 juta sampai Rp100 juta rata-rata per bulan omsetnya. Produksinya 100 sampai 150 kg tapi kalau Lebaran itu bisa produksi sampai 400 kg," ungkapnya.
Produk kuliner Rendang racikan Mesiya Siregar dipasarkan secara offline maupun online. Selain lewat WhatsApp, memasarkan produknya lewat Shopee, Tokopedia, dan Go-Food.
Rendang Nantulang juga membagi banyaknya jumlah rendang sesuai dengan beratnya. Untuk 1 kilogram (big), 500 gram (small), dan 250 gram (travelling).
Harga juga beragam. Rendang Paru 250 gram Rp100 ribu rupiah, Rendang Daging 250 gram Rp115 ribu. "Dikemas dengan plastik yang kedap udara. Alhamdulillah pelanggannya sudah lumayan banyak juga," pungkas Meisya Siregar.
sumber : posk
Tidak ada komentar