Header Ads

Bawa Jenazah di Jalan Ekstrim, Berita Pemuda Batak Bersatu Sampai Amerika

Catatan : Tagor Sitohang - Siantar

Kegiatan sosial yang dilakukan Pemuda Batak Bersatu (PBB) kota Pematangsiantar sampai Amerika.

Berita kegiatan sosial mengantarkan jenazah di jalan-jalan ekstrim ini dilakukan PBB untuk membantu keluarga yang sedang berduka.

Pemuda Batak Bersatu membawa jenazah dari Sawah, sungai dan jalan terjal (jurang)
di huta Sukamulia kota Pematangsiantar.

Terlihat divideo Bona Siagian pada 4 November 2020, anggota PBB membawa jenazah Saut Paian Pardamean Siahaan kepemakaman dengan jalan terjal.

Jalan-jalan terjal itu dilakukan PBB agar jenazah aman sampai pemakaman, adapun jalan terjal dilalui anggota PBB, mulai menjalani lumpur dipersawahan, melintasi sungai, dan jalan terjal (jurang), bahkan sampai-sampai beberapa orang turun ke sungai maupun persawahan, untuk menyelamatkan jenazah yang telah dipetikan sampai ketempatnya Lihat Video KLIK.

Melihat kegigihan PBB ini banyak masyarakat (warga net) yang memberikan apresiasi, termasuk apresiasi dari ke Amerika.

Simson Biswas dari Amerika menuliskan "RIP From USA Nort Carolina".

Banyaknya pujian kepada PBB Pematangsiantar yang selalu membantu keluarga berduka ini, tidak membuat PBB Siantar jumawa, dan berbangga diri.

Nitizen dari Amerika merespon aksi PBB kota Pematangsiantar.

Hal ini diungkap Fri Jamos Siregar Ritonga, SPd ketua PBB kota Pematangsiantar.

"Sudah sepantasnya kita saling berbagi dan merasakan duka sesama anak bangsa. PBB hadir hendak memberikan kebersamaan dalam suka maupun duka,"ujar Jamos Siregar ditemui lintaspublik.com dijalan Diponegoro, Selasa (2/1/2021) siang.

Menurut Jamos Siregar, PBB hadir di Siantar untuk melakukan perubahan karakter, agar sesama anak bangsa jangan melupakan kegotongroyongan.

"Kegotong royongan kita harus kita pupuk kembali, baik dalam suka maupun duka,"jelasnya, bahwa PBB memiliki 4 (empat) pilar dalam menjalankan program kerjanya yaitu : Solidaritas, Toleransi, Rukun dan Gotong Royong.

Menurut alumni Universitas Negeri Medan (Unimed) tahun 1997 ini mengahrapakan, agar anggota PBB Siantar mengali potensi Sumber Daya manusia (SDM) yang ada di PBB, agar PBB kelak dapat lebih banyak lagi memberikan sumbangsihnya untuk membangun kota Pematangsiantar.

"Saat ini kami mengali potensi yang ada di PBB, baik ekonomi, pendidikan, politik, usaha kreatif dan lainnya. Sehingga PBB suatu saat bergerak tidak lagi mengandalkan sumbangan spontanitas saja, tapi sudah benar-benar kokoh dalam pergerakan, terutama dalam pendanaan,"jelas Siregar yang telah membentuk 8 PAC di setiap kecamatan dikota Siantar dengan 500an anggota PBB yang telah terdaftar.

Jamos Siregar juga menjelaskan, saat ini PBB terus bergerak membantu masyarakat lemah.

"Kami terus bergerak membantu masyarakat, baik yang kurang mampu, dan juga yang menderita sakit. Kami harapkan apapun yang kami temukan dilapangan, agar pemerintah dapat menjembatani dan melanjutkannya, karena PBB Siantar memiliki keterbatasan akses,"ujarnya.

"Kami siap bersinergi dengan pemerintah, TNI maupun kepolisan. Bagaimana membangun NKRI, khusunya di kota Pematangsiantar untuk hal-hal yang positif dan membangun,"tutur Jamos Siregar, bahwa kejujuran harus diutamakan dalam keberagaman, dan bukan untuk kepentingan pribadi. 

Jamos Siregar berpandangan kedepan, agar PBB nantinya memiliki badan usaha mandiri.

"Memang berat untuk memperjuangkan PBB ini, tapi tidak ada yang tidak mungkin, harapan saya PBB memiliki badan usaha sendiri untuk menopang pergerakan. Tapi untuk saat ini, tujuan kami satu, kami harus duduk bersama dulu, karena menyatukan halak kita cukup sulit. Tapi saya yakin, anggota PBB akan mampu untuk itu,"kata Jamos Siregar bersyukur, banyak yang mensuport dirinya, bahkan 40 penasehatnya di PBB semuanya mendukung, mulai tokoh masyarakat, tokoh adat sampai pendeta dan Alimulama.

"Mudah-mudahan dengan adanya 40 penasehat dari tokoh masyarakat, tokoh adat sampai pendeta dan Alimulama di kota Siantar, PBB akan sukses berjalan di relnya,"harapnya.

"Yang pastinya, PBB hadir untuk Mambahen Hadenganon (Membuat Kebaikan). Dan tidak ada batasan untuk masuk PBB,"tutup Jamos.*


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.