Header Ads

Bentuk Toleransi Beragama di Ibukota, Makam Salah Satu Penyiar Agama Islam Berada di Dalam Vihara

LINTAS PUBLIK, Salah satu bentuk toleransi tinggi di Indonesia tercermin di Vihara Bahtera Bhakti atau Kelenteng Da Bo Gong, yang terletak di Jalan Pantai Sanur No 5, Binaria Ancol, Jakarta Utara. Pasalnya di dalam sebuah kelenteng tempat sembahyang umat Konghucu tersebut terdapat makam Embah Said Areli Dato Kumbang dan istrinya, Ibu Enneng yang merupakan tokoh penyebar agama Islam.

Tempat makam Mbah Said dan istrinya, yang merupakan penyebar agama Islam,
di Vihara Bahtera Bhakti atau Kelenteng Da Bo Gong.

Juru kunci Makam, Parto mengatakan, Mbah Said merupakan penyebar agama Islam di Jakarta yang keberadaanya jauh sebelum Wali Songo.

Parto menjelaskan awal mula kelenteng yang dibangun di area makam Mbah Said, karena beliau mempunyai seorang Puteri yang bernama Siti Wati dan menikah dengan ulama dari Tiongkok.

"Ini makam keramatnya Mbah Said Areli Datuk kumbang dan istrinya ibu Eneng ya. Mbah Said dan ibu Eneng adalah muslim. Beliau ini adalah ulama terdahulu penyebar agama Islam," kata Parto saat ditemui di Kelenteng, Senin (1/2/2021).

"Lalu Mbah Said itu punya putri yang bernama Siti Wati lalu menikah dengan ulama dari Tiongkok itu saudaranya laksamana Cheng ho," sambungnya.

Ia menjelaskan, karena menantu dari Mbah Said merupakan salah satu tokoh tersohor dari Tiongkok, banyak orang dari negeri seberang ini berziarah ke makam tersebut. Akhirnya, pada tahun 1650 melalui kesepakatan, dibangunlah kelenteng di area makam.

"Jadi karena menantunya dari Tiongkok jadi banyak pejiarah dari China ke sini. Lalu dari konghucu itu dibangunkan kelenteng," ucap Parto.

Meski makam Mbah Said merupakah tokoh penyebar agama Islam, di momen menjelang Imlek yang jatuh pada tanggal 12 Februari 2021, peziarah makam justru kebanyakan merupakan umat Konghucu.

Kendati demikian, umat muslim juga sering melakukan Ziarah, berbaur dengan umat Konghucu dan agama lainnya.

"Kalau berziarah di sini itu membaur ya muslimnya juga banyak dari Konghucu juga banyak bahkan dari agama katolik atau Hindu pun juga ada," terangnya.

Di ruang makam yang kental dengan nuansa kepercayaan Konghucu ini terdapat tempat menaruh hio yang biasa digunakan oleh umat Konghucu untuk berdoa.

Meski demikian, dalam area makam yang terletak dalam Vihara tersebut juga tersedia Musola bagi umat muslim yang akan melakukan ibadah saat berziarah.

"Di sini juga ada mushala juga banyak yang sholat juga jadi kalau yang muslim berziarah juga bisa solat di sini," ujar Parto yang sudah 21 tahun menjadi juru kunci makam.

"Di sini itu toleransinya tinggi, selama berziarah itu tujuannya baik kita tidak bisa menolaknya," pungkasnya.


sumber   : posk



Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.