Header Ads

Pandemi Covid-19, UMKM Didorong dari Konvensional ke Digital

LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Pandemi COVID-19 memberi dampak besar bagi berbagai aspek, terutama ekonomi dan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) sebagai sektor andalan. Pembatasan sosial mempersulit jalannya transaksi perdagangan bagi usaha mikro. Tantangan ini membuat UMKM harus melakukan berbagai penyesuaian agar dapat bertahan, baik dari sisi produk, layanan, maupun transaksi. 


Transformasi transaksi konvensional menjadi digital menjadi salah satu solusi agar roda ekonomi dan bisnis tetap berjalan.   Pelaku usaha dituntut agar dapat beradaptasi menyesuaikan kebutuhan akan transaksi digital yang semakin meningkat.

Dalam rangka mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional di tanah air, salah satu upaya Pemerintah adalah dengan mencanangkan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI). Selanjutnya, sebagai tindak lanjut atas terpilihnya Danau Toba sebagai salah satu dari lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas Indonesia, Bank Indonesia berkolaborasi dengan Kemenparekraf, Kemenkominfo, dan PJSP Dana melaksanakan rangkaian kegiatan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia Beli Kreatif Danau Toba (GBBI BKDT) 2021 pada bulan Februari 2021 diberbagai Kabupaten di sekitar Danau Toba. 

Rangkaian kegiatan dalam Roadshow Bangga Buatan Indonesia UMKM Digital diselenggarakan di Kabupaten Samosir, Toba, Dairi, dan Simalungun sejak tanggal 15-18 Ferbruari 2021. Selanjutnya, Grand Launching GBBI Beli Kreatif Danau Toba 2021 akan dilaksanakan di Kabupaten Dairi pada tanggal 20 Februari 2021 bertempat di Hotel Debang Resort, Tao Silalahi. 

Khusus pada Roadshow GBBI yang digelar di Kabupaten Samosir (Senin, 15 Februari 2021) kegiatan dilaksanakan di Hotel JTS Samosir. Acara dihadiri lebih dari 100 UMKM yang berada di Kabupaten Samosir dengan mengusung tema sosialisasi UMKM Siap Digital.

Pada kesempatan dimaksud, Kantor Bank Indonesia Pematangsiantar hadir memberikan materi pelatihan QRIS (Quick Response Indonesian Standard) sebagai salah satu kanal sistem pembayaran digital. QRIS (dibaca QRIS) adalah penyatuan QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) baik PJSP Bank maupun Non Bank seperti Dana, Link Aja, OVO, Gopay, dll. QRIS dikembangkan oleh Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) bersama dengan Bank Indonesia. Agar proses transaksi dengan QR Code dapat lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya, semua

Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran yang akan menggunakan QR Code Pembayaran wajib menerapkan QRIS. 

Selain memberikan penjelasan mengenai solusi digitalisasi transaksi dengan menggunakan QRIS, disampaikan juga karakteristik UNGGUL yang dimiliki QRIS, yaitu Universal – Inklusif untuk seluruh lapisan masyarakat dan dapat digunakan di dalam dan luar negeri, Gampang – Transaksi dilakukan dengan mudah dan aman dalam satu genggaman, Untung- Efisien, satu kode QR untuk semua aplikasi, Langsung – Transaksi cepat dan seketika, mendukung kelancaran system pembayaran.  

Selanjutnya diinformasikan pada tahun 2021, secara nasional Bank Indonesia menargetkan tercapainya 12 juta merchant QRIS. Khusus untuk wilayah Sumut sebanyak ±460rb merchant dan wilker Pematangsiantar ± 46rb merchant. 

Dalam kegiatan tanya jawab dgn dengan para UMKM diberikan penjelasan singkat  terkait perihal keamanan bertransaksi  dan sisi perlindungan konsumen melalui pemabayaran digital dengan berbagai aplikasi yg terintegrasi dgn QRIS. Dengan jumlah penduduk lebih dari 269 juta jiwa, Indonesia merupakan pasar besar dan potensial untuk menyerap arus digitalisasi Sistem Pembayaran terlebih di Era New Normal saat yang menuntu adanya inovasi transaksi tanpa tatap muka dimana  QRIS serta digital banking memampukan harapan tersebut. Materi disampaikan oleh Syafitri – Kepala Unit Implementasi SP PUR dan Santy Hutajulu – Kepala Seksi Kehumasan.  

Sebagai perwakilan dari pemerintah setempat, Vikbon H Simbolon selaku Kepala Dinas Tenaga Kerja Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Samosir mengajak para pelaku usaha di Samosir untuk mendukung terpilihnya Danau Toba sebagai salah satu Destinasi Wisata Super Prioritas. UMKM diajak untuk beradaptasi serta mendukung berbagai perubahan yang terjadi, salah satunya dengan mampu mengakomodir kemajuan digitalisasi dan pembayaran non tunai. Ketidakmampuan beradaptasi akan menghalangi terciptanya peluang transaksi yang lebih besar dan lebih luas dengan para calon pembeli nantinya. Kemampuan beradaptasi ini akan menciptakan banyak manfaat dan peluang bagi UMKM di Kabupaten Samosir.

Sebagai PJSP yang juga turut mendukung pelaksanaan kegiatan ini, Reancy Triashari selaku Governent Relation Head PT Espay Debit Indonesia KOE (DANA), menyampaikan teknis pengoperasian Dana sebagai salah satu digital apps platform. Para peserta UMKM diajak untuk mempraktikan secara langsung operasional penggunaan aplikasi Dana. Reancy menyampaikan, Dana sangat mendukung program Gerakan BBI ini, ke depan Dana juga akan mengadakan pelatihan.


Penulis   : franki
Editor   : tagor

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.