Sumut Siap Kembangkan Wisata Kesehatan
LINTAS PUBLIK, Provinsi Sumatera Utara berpeluang untuk mengembangkan wisata kesehatan (health tourism) selama pandemi dengan didukung adanya rumah sakit besar di Medan yang bertaraf internasional.
Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Utara, dr.Ria Nofida Telaumbanua |
"Wisata medis merupakan salah satu dari empat jenis wisata kesehatan yang dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif," kata Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Utara, dr. Ria Nofida Telaumbanua, Selasa (25/5).
Hal itu ia sampaikan ketika mengikuti pembukaan Focus Group Discussion (FGD) membahas finalisasi Usulan Rencana Aksi Nasional Pengembangan Wisata Kesehatan Indonesia di Bogor, Jawa Barat.
Ia mengatakan pariwisata memiliki potensi dan berkontribusi untuk pemulihan ekonomi Indonesia selama pandemi COVID-19 ini.
Untuk itu perlu sekali inovasi guna mengembangkan potensi wisata ini seperti wisata medis, wisata kebugaran dan wisata kesehatan olahraga. Untuk itu diperlukan dukungan serius dari berbagai pihak.
Kemenkes dan Kemenparekraf telah menyepakati Nota Kesepahaman tentang Penyelenggaraan Wisata Kesehatan Indonesia dan Perjanjian Kerja Sama tentang Pelaksanaan Wisata Kesehatan Medis, Kebugaran, dan Herbal di Indonesia pada 2020.
"Pengembangan Destinasi Wisata Medis Indonesia fokus pada tiga lokasi, antara lain DKI Jakarta, Sumatera Utara, dan Bali," katanya.
Penentuan lokasi tersebut berdasarkan rating atau penilaian kualitas dan kebijakan pengembangan layanan medis.
Kemenkes menerbitkan Katalog Wisata Kesehatan pada 19 November 2019 sebagai direktori pengembangan wisata kesehatan.
Katalog Wisata Kesehatan berisi informasi ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan upaya kesehatan lainnya di 10 destinasi pariwisata prioritas, fasilitas pelayanan kesehatan rumah sakit baik publik maupun swasta yang telah siap menyelenggarakan layanan unggulan (medical tourism).
Kemudian informasi fasilitas kesehatan tradisional unggulan jamu dan herbal serta wisata kebugaran dan fasilitas lain seperti wisata kesehatan olah raga dan wisata ilmiah kesehatan.
Kemenparekraf akan segera melaksanakan Rencana Aksi Nasional Pengembangan Wisata Medis, berupa Intensifikasi Word of Mouth (WoM) untuk menetapkan destination dan medical services branding serta pembentukan Indonesia Health Tourism Board sebagai badan/entitas kolaboratif.
Dalam penetapan branding, dilakukan survei dan observasi serta penilaian terhadap 15 rumah sakit beserta layanan unggulan di Destinasi Wisata Medis sesuai pada Katalog Wisata Kesehatan, meliputi RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo, RSUP Fatmawati, RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita.
RSPAD Gatot Subroto, Siloam Hospitals Kebon Jeruk, MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, Siloam Hospitals TB Simatupang, Mayapada Hospital Jakarta Selatan (Lebak Bulus), Siloam Hospitals Lippo Village Tangerang.
Juga Eka Hospital Tangerang, Mayapada Hospital Tangerang, RS Siloam Dhirga Surya Medan, Sumatera Utara, RSUP Sanglah Denpasar, BIMC Siloam Hospitals Nusa Dua Bali dan Siloam Hospitals Denpasar.
sumber : ant
Tidak ada komentar