Header Ads

Kreativitas Guru Penentu Keefektifan Pembelajaran

Oleh : Sukardo Sitohang S.Pd.,M.Pd

Peningkatan kualitas pendidikan menjadi masalah pokok sehingga memerlukan beberapa upaya bagaimana usaha untuk mengubah posisi kualitas pendidikan di negara ini yang semakin merosot. Lalu bagaimana caranya agar negar ini terlepas dari ketertinggalan itu? Salah satunya adalah dengan meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah-sekolah. Tentu yang bekerja keras di sini adalah guru sebagai tenaga pendidik.

Sukardo Sitohang S.Pd.,M.Pd


    Dalam pelaksanaan pembelajaran guru harus memperhatikan strategi pembelajaran yakni serangkaian tindakan efektif, terencana dan terarah, agar dapat mencapai sasaran maupun tujuan dari kegiatan belajar mengajar.Guru merupakan komponen penting yang berperan sebagai penanggung jawab dalam proses pembelajaran yang bertanggung jawab dalam proses penyerapan bahan pelajaran. Perangkat pelajaran komponen yang ikut menentukan proses alih pengetahuan yang dilakukan oleh guru terhadap siswa.

Keberhasilan proses pembelajaran  pada sekolah umum ditentukan oleh beberapa faktor yang penting adalah guru, siswa dan ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan. Kita mengenal lembaga pendidikan formal dan nonformal, kita pun mengetahui pula bahwa pendidikan menjadi tanggung jawab keluarga, pemerintah, sekolah dan masyarakat. Secara umum hasil prestasi belajar  pada siswa di setiap jenjang pendidikan negeri maupun swasta rata-rata masih  rendah dan tidak menarik perhatian siswa.

Untuk itu sebagai guru yang profesional harus bisa membangkitkan semangat belajar siswa, guru harus kreatif untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Sebagai pengajar seseorang harus dapat merangsang terjadinya proses berpikir, harus dapat membantu tumbuhnya sikap kritis, serta harus mampu mengubah pandangan muridnya dan seorang pengajar harus mempunyai tujuan dalam kegiatan mengajarnya. Setiap pengajar tentu menginginkan pelajaran dapat diterima dan dipahami oleh murid atau siswa sejelas-jelasnya. 

    Untuk mengerti ini berarti seorang pengajar mempunyai tugas merangsang serta meningkatkan kreativitas mengajar, karena proses belajar merupakan jalan yang harus ditempuh oleh seorang siswa untuk mengerti suatu hal yang sebelumnya tidak diketahui. Seseorang yang melakukan kegiatan belajar dapat disebut telah mengerti suatu hal atau sudah paham. 

    Jenis jenjang pemahaman ini menuntut siswa untuk memiliki pengertian yang cukup tentang materi PKn yang dipelajari, kemudian mampu mengorganisir dan menyusun materi-materi yang telah diketahui secara mantap. Dalam pemahaman ini siswa tidak hanya dituntut untuk hafal konsep-konsep tersebut sehingga mampu menguraikan dengan kalimatnya sendiri, untuk itu sangat diperlukan kreativitas seorang guru.

Namun pada kenyataannya sekarang ada kecenderungan di mana guru kurang kreatif dan variatif menyajikan materi, tidak tepatnya guru menggunakan metode akan sangat mempengaruhi keberhasilan dalam pembelajaran yang diharapkan karena siswa tidak bisa memahami apa yang dijelaskan oleh guru, dan seringnya guru menekankan agar siswa banyak membaca dan menghafalkan materi oleh siswa, untuk itu kreativitas guru sangat penting. 

    Hal tersebut menuntut kreativitas guru dalam memahami berbagai jenis karakteristik dan prosedur penggunaan berbagai metode mengajar, serta menyadari bahwa dari dalam suatu peristiwa belajar mengajar dan seberapa hasil yang telah dicapainya. Dua permasalahan tersebut mengacu pada tingkah laku guru sebagai organisator belajar mengajar. Maka timbullah asas-asas mengajar, yaitu prinsip-prinsip kaidah mengajar kalau dilaksanakan oleh guru secara maksimal, maka ia akan lebih berhasil.

Kreativitas Dalam Kegiatan Belajar Mengajar Guru

Mengajar adalah upaya dalam memberikan rangsangan, bimbingan, pengarahan dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses belajar. Sardiman (2001: 46) menyatakan bahwa “Mengajar merupakan aktivitas mengorganisasi atau menyatu dengan lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkan dengan anak sehingga terjadi belajar dan mengajar”. 

        Proses belajar mengajar adalah suatu aspek dari lingkungan sekolah yang diorganisasi. Dalam kegiatan belajar mengajar guru dan siswa terlibat dalam satu interaksi dengan bahan pelajaran sebagi mediumnya. Menurut Usman (2003: 15) “Proses belajar mengajar adalah suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu”. Sejalan dengan Syah (2006: 237) yang menyatakan bahwa “ proses belajar mengajar adalah sebuah kegiatan yang integral ( utuh terpadu) antara siswa sebagai pelajar yang sedang belajar dan guru sebagai pengajar yang sedang mengajar”.

        Baik buruknya situasi proses belajar mengajar dan tingkat pencapaian hasil proses instruksional itu bergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar tersebut. Sejalan dengan Syah (2003: 247)  menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar adalah karateristik siswa, karateristik guru, interaksi dan metode, karaterisrik kelompok, fasilitas fisik, mata pelajaran, lingkungan alam sekitar.

        Proses belajar mengajar meliputi kegiatan yang dilakukan guru mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan sampai evaluasi dan program tindak lanjut yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan pengajaran.

Guru yang kreatif akan mampu menciptakan iklim yang kondusif dalam kelas akan tercipta dan mendorong siswa ikut belajar secara kreatif. Sebagai seorang pengajar sejati akan selalu berusaha untuk mengajar sebaik mungkin demi keberhasilan tugas kadang-kadang pengajar harus berani mengadakan perubahan-perubahan dalam cara kerjanya dan kreativitas mengajar guru harus diperhatikan dan dikembangkan karena sangat penting dalam proses belajar mengajar. 

    Dengan mengajar kreatif mungkin siswa bisa memahami dan mengerti pelajaran PKn. Pelajaran PKn merupakan pelajaran hafalan ini dituntut kreativitas guru dalam mengajar supaya murid bisa tertarik dan tidak bosan dengan cara mengajar yang monoton.

Mengajar Kreatif

Guru dalam mengajar tidak terpancang pada satu buku, guru mencari bahan atau sumber yang lain dan penjelasan menggunakan pemikiran guru bisa menggunakan contoh, gambar atau siswa bisa memahami, guru juga bisa menggunakan kata-kata yang lucu dan bisa menciptakan suasana yang santai agar siswa tidak tegang dan bosan. Dalam tahap ini berlangsung interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, siswa group atau siswa secara individual.

Guru menggunakan metode yang serasi dan menggunakan dua metode atau lebih ketika mengajar. Pengertian metode mengajar adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengajarkan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. 

    Oleh karena itu peranan metode mengajar sebagai alat untuk menciptakan proses belajar dan mengajar, dengan metode ini diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan dengan kegiatan mengajar guru. 

Guru yang kreatif berusaha untuk memilih metode yang serasi dan juga sedapat mungkin diselingi yang baru sehingga murid merasakan adanya kesegaran ketika menerima pelajaran di dalam kelas, terhindar dari rasa bosan dan mengantuk, bahkan pelajaran akan dirasakan tidak sulit dan disenangi karena adanya harmonisasi di dalam pemakaian metode. 

    Seorang guru yang baik dalam menyajikan suatu mata pelajaran dan apa bila dia memang cukup paham dalam pembelajaran serta apabila dia yang cukup kreatif maka dia tidak hanya membawakan satu macam metode saja dalam pelaksanaan memberikan pelajaran di dalam kelas. 

    Tetapi dalam satu jam pelajaran dia dapat mempraktekkan 2 sampai 3 atau lebih metode secara berselingan misalnya pada satu jam pertama menggunakan metode ceramah, metode diskusi, metode tanya jawab, dan pada pertemuan selanjutnya menggunakan metode demonstrasi, metode tugas dan metode resitasi. Jadi guru tidak harus terpaku dengan menggunakan satu metode tetapi guru sebaiknya menggunakan metode yang bervariasi agar jalannya pengajaran tidak membosankan tetapi bisa menarik perhatian anak didik.

Penutup

    Kreativitas guru dalam mengajar sangat menentukan keefektifan pembelajaran. Kreativitas adalah kemampuan yang efektif untuk mencipta yang harus dimiliki setiap guru. Dengan kata lain bahwa guru kreatif harus memiliki pola berpikir atau ide yang timbul secara spontan dan imajinatif yang mencirikan hasil-hasil artistik penemuan-penemuan istilah dan penciptaan-penciptaan secara mekanik. 

    Maka, guru harus memiliki kemampuan berpikir kreatif dan afektif meliputi berpikir lancar, luwes, rasional, memperinci, menilai, rasa ingin tahu, imajinatif, tertantang oleh kamajuan, tertarik pada tugas-tugas yang sulit, berani ambil resiko, ridak ragu-ragu dan menghargai satu dengan yang lainnya untuk menunjang keefektifan pembelajaran. 

Penulis adalah Dosen di Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar(UHKBPNP) Program Study PGSD dapat dihubungi melalui Hp. 081269211306



Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.