Marina Budiman, Wanita Pendatang Baru di Daftar Orang Terkaya RI
JAKARTA, Majalah Forbes kembali merilis daftar 50 orang paling kaya di Indonesia. Tahun ini, terdapat pengusaha wanita baru yang masuk daftar tersebut yakni Marina Budiman.
Marina bertengger di posisi ke-30 sebagai orang paling tajir di RI dengan kekayaan bersih US$1,5 miliar atau setara Rp21,5 triliun (kurs Rp14,347 per dollar).
Pendiri PT DCI Indonesia Tbk Marina Budiman menjadi pengusaha wanita baru yang masuk daftar orang terkaya RI 2021 versi Forbes. (Tangkapan layar web dci-indonesia.com). |
Ia adalah salah satu pendiri dan presiden komisaris perusahaan pusat data, PT DCI Indonesia Tbk (DCII). Dia mendirikan DCI pada tahun 2011 bersama Otto Toto Sugiri.
Sarjana Seni/Ekonomi dari Universitas Toronto itu bekerja dengan Otto di Bank Bali pada 1985 dan bergabung dengan Sigma Cipta Caraka pada 1989. Pada 1994, ia juga merupakan pendiri Indonet, penyedia layanan internet pertama di Indonesia.
Wanita berusia 60 tahun itu masuk daftar orang terkaya tak lepas dari kenaikan saham DCI Indonesia. Pada Januari 2021 lalu, perusahaan menggelar penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO).
Harga saham DCII sempat melesat ke Rp59 ribu pada Juni 2021 dari harga awal yang hanya Rp525 per saham. Per Rabu (15/12) ini, saham DCII dibanderol Rp39 ribu.
Marina menambah panjang pengusaha wanita yang masuk dalam daftar orang terkaya RI versi Forbes. Sebelumnya, daftar itu hanya diisi oleh Arini Subianto dan Kartini Muljadi.
Arini saat ini menduduki peringkat ke-44 dengan total kekayaan bersih US$975 juta atau setara Rp13,9 triliun. Ibu dua orang anak itu menjabat sebagai presiden direktur perusahaan induk keluarga, Persada Capital Investama. Dia mengawasi investasi Persada di produk pengolahan kayu dan minyak sawit hingga pengolah karet dan batu bara.
Sementara, Kartini saat ini berada di peringkat ke-50 dengan jumlah kekayaan bersih US$695 juta atau setara Rp9,9 triliun. Ia dan anak-anaknya merupakan pemilik Tempo Group. Dengan perusahaan terbesarnya adalah Tempo Scan Pacific, yang membuat obat-obatan dan barang konsumsi.CNN/t
Tidak ada komentar