Omicron, Jokowi Minta Kurangi Kegiatan di Pusat Keramaian dan WFH
JAKARTA, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau masyarakat mengurangi kegiatan di pusat keramaian dan menerapkan bekerja dari rumah alias work form home untuk mencegah penyebaran Covid-19 varian Omicron.
BACA JUGA Kapolrestabes Medan Terancam Sanksi Tegas Bila Terbukti Terima Suap
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau masyarakat mengurangi kegiatan di pusat keramaian dan menerapkan bekerja dari rumah alias work form home untuk mencegah penyebaran Covid-19 varian Omicron. |
"Jika bapak ibu dan saudara sekalian tidak memiliki keperluan mendesak sebaiknya mengurangi kegiatan di pusat pusat keramaian dan untuk mereka yang bisa bekerja dari rumah, work from home, lakukan kerja dari rumah," kata Jokowi dalam pernyataannya yang disiarkan secara daring lewat saluran Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (18/1/2022).
Jokowi mengatakan terjadi lonjakan kasus positif Covid-19 varian Omicron. Ia meminta masyarakat tetap waspada, namun tidak panik berlebihan. Menurutnya, varian Omicron memang cepat menular, tetapi memiliki gejala ringan.
"Pasien varian ini umumnya pulih tanpa dirawat di RS. Sekali lagi kita harus waspada jangan jemawa dan gegabah," ujarnya.
Sebagai informasi, per Selasa pagi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan kasus varian Omicron di Indonesia terkini bertambah menjadi 840 kasus. Temuan ratusan kasus itu diidentifikasi Kemenkes selama sekitar sebulan saja.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi kemudian merinci, dari 840 kasus Omicron tersebut, 609 merupakan kasus dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN). Kemudian 172 kasus transmisi lokal, dan 57 lainnya masih diteliti sumber penularannya.
"Jadi sejak kita deteksi dari tanggal 15 Desember 2021 sampai 17 Januari 2022, saat ini sudah ada 840 kasus positif Omicron ya," kata Nadia dalam acara daring, Selasa (18/1).
Nadia melanjutkan negara kedatangan PPLN paling banyak adalah Arab Saudi. Kemudian dilanjutkan Turki, Amerika Serikat, Malaysia, dan Uni Emirat Arab. Adapun secara keseluruhan pemeriksaan itu didapatkan dari tes S Gene Target Failure (SGTF) yang kemudian divalidasi menggunakan Whole Genome Sequences (WGS). cnn/t
Tidak ada komentar