Header Ads

Laki Kerja Banting Tulang, Istri 'Dibanting' Tetangga

NTB, INI kisah klasik dari NTB. Demi keluarga, Suhaimi (30) kerja banting tulang sampai Malaysia (TKI). Ironisnya, karena kesepian Alifah (26) mau diajak “banting-bantingan” di kasur oleh Saipul (28) tetangganya. Saat digerebek Pak RT dan warga, keduanya hanya pakai sarung, seperti mau sunatan massal.

Sejak program “ekspor” buruh dan pembantu ke luar negeri digalakkan pemerintah Orde Baru, banyak suami dan istri kesepian di rumah masing-masing. Sebab pasangannya menjadi TKI-TKW di manca negara. Memang banyak yang kemudian berhasil membangun rumah bagus, dalam arti ekonomi keluarga membaik. Tapi banyak juga yang rumahtangganya hancur berantakan, karena terjadi perselingkuhan demi mengusir rasa sepi.

ilustrasi 

Kali ini rumah tangga Suhaimi yang dibangun tanpa DP nol rupiah atau BTN, menyusul ke jurang kehancuran, gara-gara istrinya bukan perempuan setia. Bagaimana tidak? Demi mengumpulkan ringgit, lelaki dari Janapria Kabupaten Lombok Tengah (NTB) sudah setahun lebih bekerja jadi TKI di Malaysia. Tapi sang istri, lantaran kesepian, jadi terpikat pada anak muda tetangganya, Saipul.

Tapi sebetulnya bukan kesalahan mutlak Alifah, karena yang aktif memulainya justru Saipul. Anak muda ini meski usia belum kepala tiga, tapi sudah tahu dalamnya hati wanita yang jauh lebih dalam ketimbang sumur resapan di DKI Jakarta. Dia tahu persis bahwa wanita yang jauh dari suami benteng pertahanannya menjadi rapuh, gampang diterobos dan ditembus musuh.

Padahal Alifah ini cukup cantik di kelasnya. Karena suami lama di luar negeri, ibarat mobil Alifah ini tak pernah dipanasi. Dieem terus di garasi. Dan Saipul tahu persis suasana batin Alifah; pasti kesepian seratus persen. “Dan saya juga punya kunci kontaknya, kapan saja siap menghidupkannya,” begitu tekad Saipul.

Namanya juga tetangga pastilah aksesnya lebih mudah. Mulailah dia pelan-pelan mendekati. Awalnya hanya ngobrol yang ringan-ringan sehari-hari, makin lama makin serius. Mungkin Saipul ini ahli melobi orang, sehingga lama-lama Alifah mau cerita tentang kondisi rumahtangganya. Intinya, soal benggol suami memang selalu mengirim dari Malaysia, tapi masalah bonggol benar-benar kedodoran, karena tak bisa dikirim pakai online maupun zoom saja.

Sebagai tetangga yang baik Saipul ingin menolongnya, dengan memberikan BST (Bantuan Syahwat Tunai). Awalnya istri Suhaimi ini menolak, tapi karena sering ditawarkan dan dia sendiri sebetulnya sangat butuh, akhirnya tawaran itu diterima, itung-itung sebagai percobaan. Lho, kok gaya permainan Saipul benar-benar luar biasa. Dia mahir sekali menggiring bola, sehingga sebagai kiper Latifah kewalahan mengimbangi.

Lain kali kembali Formula-S (syahwat) digelar dengan sirkuit ranjang asmara, yang tak perlu pakai pawang hujan dan bangun tribun. Hasilnya kembali benar-benar memuaskan. Maka uji coba ketiga kalinya akan digelar, di rumah yang sama, dan waktu yang sama, maksudnya tengah malam.

Rupanya aktivitas Saipul belakangan dimonitor oleh warga. Ngapain tengah malam kelayapan ke rumah bini orang? Nah, ketika Saipul kembali menyatroni rumah Alifah tengah malam, warga bersama Pak RT berniat menggerebeknya. Ketika anak muda itu sudah masuk ke dalam, buru-buru mau digerebek. Tapi Pak RT menahannya. “Tunggu dulu, mesin baru dipanasi, olienya belum naik.” Kata Pak RT bertamsil ibarat.

Nah, 10 menit kemudian baru pintu rumah Alifat digedor-gedor. Ketika pintu dibuka, hanya ditemukan Alifah pakai sarung. Sedangkan Saipul ditemukan di balik pintu juga hanya pakai sarung, bener-bener saperti mau mengikuti sunatan masal. Tanpa banyak cingcong keduanya diserahkan ke Polsek Janapria. Dalam pemeriksaan keduanya mengakui sudah dua kali melakukan hubungan intim. Mereka tak ditahan karena ancaman hukumannya di bawah 5 tahun. Proses lanjutannya menunggu kepulangan Suhaimi dari Malaysia.

Paling Suhaimi pulang hanya untuk menjatuhkan talak. poskota/t


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.