Tembakan Artileri Rusia Hantam Sekolah di Ukraina, 21 Orang Tewas
Kiev - Pasukan Rusia disebut menembaki kota di wilayah timur Ukraina. Aksi pasukan Rusia itu disebut menewaskan 21 orang dan menyebabkan 25 orang lainnya terluka.
"Tembakan artileri Kamis pagi menghantam sebuah sekolah dan pusat budaya di kota Merefa di luar kota Kharkiv," kata jaksa setempat dalam sebuah postingan Facebook seperti dilansir dari AFP, Kamis (17/3/2022).
BACA JUGA Pelatih Biliar yang Dijewer Gubsu Edy Cabut Laporan Polisi!
Ilustrasi Rusia invasi Ukraina (Foto: AP Photo) |
Dari 25 orang yang terluka, 10 orang di antaranya menderita luka serius. Sebuah foto menunjukkan bangunan hancur dengan jendela pecah dan pekerja darurat menyisir reruntuhan.
Kharkiv merupakan kota terbesar kedua di Ukraina dan sekitar 30 kilometer (18 mil) utara Merefa, telah menjadi lokasi serangan udara Rusia yang intens dalam beberapa pekan terakhir. Kondisi kota tersebut kini telah rusak parah.
Mahkamah Internasional Minta Rusia Hentikan Invasi ke Ukraina
Mahkamah Internasional atau International Court of Justice (ICJ) memerintahkan Rusia untuk menangguhkan invasinya ke Ukraina. ICJ menyatakan 'sangat prihatin' dengan penggunaan kekuatan militer oleh Rusia di wilayah Ukraina, yang merupakan negara tetangganya.
Seperti dilansir AFP, Kamis (17/3), putusan ini dijatuhkan ICJ saat pasukan militer Ukraina masih melanjutkan invasinya terhadap kota-kota besar Ukraina, termasuk ibu kota Kiev. Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) sebelumnya melaporkan bahwa lebih dari 3 juta orang mengungsi dari perang di Ukraina.
Otoritas Ukraina menyeret Rusia ke dalam ICJ yang berkantor di Den Haag, Belanda, setelah invasi militer dilancarkan pada 24 Februari lalu.
Dalam permohonannya, Ukraina meminta badan hukum PBB itu untuk melakukan intervensi. Kepada ICJ, Ukraina menyebut Rusia telah secara keliru menuduh genosida terjadi di wilayah separatis Donetsk dan Luhansk yang ada di Ukraina bagian timur untuk membenarkan serangan militernya.
Ukraina meminta adanya langkah-langkah segera untuk menghentikan pertempuran di wilayahnya. Badan hak asasi manusia (HAM) PBB melaporkan bahwa pertempuran antara pasukan Rusia dan Ukraina telah merenggut sedikitnya 1.834 korban sipil.
"Federasi Rusia harus segera menangguhkan operasi militer yang dimulai pada 24 Februari di wilayah Ukraina," ucap hakim ketua Joan Donoghue dalam persidangan di markas ICJ di gedung Peace Palace, Den Haag, pada Rabu (16/3) waktu setempat.
Donoghue meminta Rusia menangguhkan invasi ke Ukraina sembari menunggu putusan akhir terkait kasus ini.
"Pengadilan sangat prihatin soal penggunaan kekuatan oleh Federasi Rusia yang menimbulkan masalah sangat serius dalam hukum internasional," ujarnya. detik/t
Tidak ada komentar