Heboh Polisi Letuskan Dua Kali Tembakan Demi Tangkap Sindikat Narkoba yang Bawa Istri dan Anak
MEDAN, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi akhirnya membeberkan kronologis penangkapan terduga sindikat narkoba, yang proses penangkapannya sempat beredar luas di media sosial.
Menurut Hadi, saat penangkapan, satu dari dua tersangka diketahui bersama anak dan istrinya.
Namun, yang bersangkutan berusaha melarikan diri.
BACA JUGA Karang Taruna Siap Kawal dan Dukung Program dr. Susanti Dewayani Membangun Siantar
Dua sindikat narkoba bernama Eko dan Zulkifli yang akhirnya dibekuk petugas Dit Res Narkoba Polda Sumut. HO |
“Pelaku-pelaku ini sering melibatkan anak-anak kecil, bahkan istrinya yang dilibatkan naik motor,” kata Hadi, Kamis (28/4/2022).
Hadi membenarkan, bahwa proses penangkapan yang videonya ramai dibagikan itu terjadi di Jalan Bunga Asoka, Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang.
Proses penangkapan dilakukan pada Selasa (26/4/2022) kemarin, oleh petugas Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut, di bawah komando Kombes C Wisnu Adji P, selaku Direktur Dit Res Narkoba Polda Sumut.
“Untuk saat ini, istri dan anaknya sudah dipulangkan,” kata Hadi.
Menurut perwira berpangkat tiga melati emas di pundak ini, pihaknya lebih dahulu menangkap Zulkifli yang mengendarai motor.
Kemudian, polisi menangkap Eko yang bersama anak dan istrinya.
BACA JUGA Sambut Idul Fitri, Direktur Muda PT. STTC Kunjungi Panti Jompo, Masjid dan Panti Asuhan
Dari cerita Hadi, proses penangkapan sebenarnya berlangsung saat Zulkifli dan Eko melakukan transaksi.
Zulkifli yang berkendara motor tak berkutik saat ditangkap.
Sementara Eko, panik dan berusaha kabur bersama anak dan istrinya.
“Istrinya itu enggak tahu kalau suaminya bawa narkoba,” kata Hadi.
Sita Sabu 2 Kg
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi mengatakan bahwa petugas Dit Res Narkoba Polda Sumut menyita barang bukti berupa dua kilogram sabu.
Sabu yang disita petugas itu dibungkus menggunakan bungkusan teh beraksara China.
Seperti barang bukti sebelumnya yang disita petugas, sabu tersebut dikemas menggunakan bungkusan teh China merk Guanyinwang.
Belum jelas siapa bos besar dari Eko dan Zulkifli.
Sejauh ini, petugas masih melakukan pendalaman lebih lanjut terhadap siapa pemasok atau bandar besar yang mengendalikan Eko dan Zulkifli.
Diedarkan di Kota Medan
Berkenaan dengan kasus ini, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi mengatakan bahwa saat ini Eko dan Zulkifli masih dalam pemeriksaan.
Keduanya masih ditanyai petugas, sekaitan dimana saja barang diedarkan, termasuk sumber barang yang didapat.
Dari penuturan kedua tersangka, sabu yang diterima oleh Eko dari Zulkifli rencananya akan diedarkan di Kota Medan.
Namun polisi tidak mendetail ke kawasan mana sabu akan dipasok.
Kuat dugaan, bahwa narkoba ini bakal beredar saat malam lebaran atau sesudah lebaran.
Video singkat yang memperlihatkan sejumlah anggota kepolisian berseragam sipil tengah melakukan penangkapan di jalan raya ramai dibagikan di media sosial.
Dalam rekaman itu, terlihat anggota polisi berpakain sipil menodongkan senjata api sambil teriak-teriak ke arah mobil minibus warna putih.
Kuat dugaan, bahwa mobil minibus warna putih itu dikemudikan terduga gembong narkoba.
Direktur Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut, Kombes C Wisnu Adji P membenarkan bahwa anggotanya ada melakukan penangkapan terduga gembong narkoba.
BACA JUGA PT.STTC Kunjungi Kakek 102 Tahun di Rantau Prapat, Ini Tujuannya
Namun Wisnu belum mau menjelaskannya lebih lanjut, terkiat jumlah pelaku dan barang bukti.
“Silakan koordinasi ke Kabid Humas saja ya,” kata Wisnu, Kamis (28/4/2022).
Sementara itu, informasi yang diperoleh Tribun-medan.com, bahwa video penangkapan terduga gembong narkoba yang ramai dibagikan itu berlangsung di Jalan Bunga Asoka, Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang, persis di depan SMP Negeri 1 Medan.
Menurut saksi mata bernama Paiman, yang tak lain sekuriti di SMP negeri 1 Medan, penangkapan terduga gembong narkoba itu berlangsung pada Selasa (26/4/2022) kemarin.
“Dua hari yang lalu kejadiannya. Sempat kejar – kejaran. Polisinya pakaian preman,” kata Paiman kepada Media.
Paiman menyebutkan, bahwa saat itu dirinya dan warga lain sempat terkejut dengan adanya suara letusan senjata api.
“Sempat ada ledakan senjata dua kali. Kami di dalam enggak keluar,” sebutnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan walaupun polisi telah meletuskan senjata api, terduga pelaku tidak mau keluar dari dalam mobilnya, malah melarikan diri.
“Disuruh keluar, cuma enggak keluar juga. Dia lari, kemudian dikejar. Dari sini hilang, enggak tahu kemana ditangkap atau tidak,” bebernya.
Paiman mengatakan, saat penangkapan berlangsung, kemacetan pun terjadi.
Bahkan aksi penangkapan itu jadi tontonan warga dan siswa SMP Negeri 1 Medan.
Untung saja tidak ada siswa yang terluka saat pelaku melarikan diri.
Sebab, pelaku tancap gas di tengah keramaian masyarakat.
“Kan anak sekolah ramai itu yang bikin macet, jam 12 gitulah kejadiannya. Ditonton malahan sama anak sekolah ini, enggak ada takutnya,” tuturnya.
Dalam video terlihat, penangkapan terduga gembong narkoba ini mirip film action.
Polisi menodongkan senjata api sambil teriak.
Tapi hampir saja ditabrak terduga pelaku. tribunnews/t
Tidak ada komentar