Header Ads

Ponsel Guru PNS yang Diduga Bunuh Diri Bersama Dua Anak Kembarnya Kini Diperiksa Labfor

MEDAN, Petugas Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polresta Deliserdang terus menyelidiki kasus kematian ibu dan dua anak kembarnya yang ditemukan di dalam rumah mewah mereka, di Kelurahan Lubukpakam III, Kecamatan Lubukpakam, Kabupaten Deliserdang.

BACA JUGA  Ibu dan 2 Anak Kembar di Deliserdang Tewas dengan Mulut Berbusa, Polisi: Diduga Bunuh Diri

Kapolresta Deliserdang, Kombes Pol Irsan Sinuhaji dan Kasat Reskrim Kompol I Kadek Hery Cahyadi mengamati jasad korban yang terbaring di dalam rumah Rabu, (6/4/2022).

Untuk sementara, kasus kematian ini disebut pihak kepolisian masih dugaan bunuh diri yang dilakukan oleh sang ibu yang meracuni anaknya dan ikut meminum racun.

Kasat Reskrim Polresta Deliserdang, Kompol I Kadek Hery Cahyadi menyebut pihaknya masih menunggu hasil autopsi Rumah Sakit Bhayangkara Medan dan Labfor Polda Sumut.

Hasil autopsi dan Labfor akan disinkronkan nantinya untuk menyimpulkan apa yang sebenarnya terjadi.

Secara pasti, ia belum dapat menentukan kapan hasil akan mereka terima.

“Semua alat bukti yang dianggap perlu untuk diidentifikasi sudah kita bawa. Ada memang diduga kopi kita temukan dan ini nanti labfor lah yang menentukan apakah kopi atau tidak,” kata I Kadek Jum,at, (8/4/2022).

BACA JUGA  RDS Diduga Minum Racun Bareng Dua Anak Kembarnya, Suaminya Kepala Unit Bank, Tetangga Syok

I Kadek juga menyebut barang pribadi korban seperti handpone juga sudah diamankan.

Hal ini untuk mengetahui apakah ada petunjuk mengenai kasus ini atau tidak.

“Yang ngecek nanti Labfor karena mereka yang lebih ahli. Kalau suami belum bisa kita pintai keterangannya lebih dalam. Kita jugakan lihat situasi karena pihak keluarga ini jugakan masih berduka.

Hari ini rencananya dimakamkan dan nanti kita lihat situasi dulu kapan dia akan kita tanyain,” sebut I Kadek.

Saat ini banyak isu yang berkembang di lapangan karena pihak keluarga juga belum ada memberikan steadmen terkait kasus yang terjadi.

Terkait isu tersebut I Kadek mengaku tidak bisa memberikan steadmen.

“Kita berdasarkan analisa juga. Kalau isu yang berkembang nggak beranilah kita berikan steadmen. Nanti jadi pedoman orang takutnya,” kata I Kadek. tribunnews/t


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.