Sempat Dikira Meninggal karena Gas Air Mata, Jenazah Ipda Imam akan Dipulangkan ke Medan
SULTENG, Aksi demonstrasi yang berujung bentrok di depan kantor DPRD Sulawesi Tenggara memakan korban meninggal seorang anggota Polisi bernama Ipda Imam.
BACA JUGA Hentikan Semua Praktek Pungli Tenaga Pendidik di Simalungun
Ipda Imam gugur saat bertugas (Foto iNews) |
1.Sempat Diduga Meninggal karena Gas Air Mata
Almarhum menjalankan tugas mengamankan unjuk rasa yang bentrok di depan kantor DPRD Sulawesi Tenggara, diduga IPDA Imam mengalami sesak napas saat menjalankan tugas karena untuk membubarkan massa yang mulai brutal, kepolisian menembakkan gas air mata ke arah massa.
2.Penyebab Pasti Meninggalnya IPDA Imam
Polri memastikan bahwa perwira Brimob Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) Ipda Imam Agus Husain yang meninggal dunia pasca-amankan demo 11 April lantaran insiden kecelakaan, bukan akibat bentrokan dengan demonstran.
“Meninggalnya karena ada insiden kecelakaan yang mengakibatkan anggota mengalami benturan fisik kena mobil,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat jumpa pers dikantornya, Jakarta, Senin (11/4/2022).
3.Sempat Ditolong
Saat terjadinya insiden kecelakaan itu, kata Dedi, pihaknya sempat berusaha melakukan evakuasi demi menyelematkan polisi tersebut. Sayangnya, saat dibawa ke rumah sakit, personel polisi itu tidak tertolong.
“Dicoba untuk ditolong, tapi meninggal dunia dalam proses perawatan di rumah sakit,” ujar Dedi.
4.Jenazah akan Dipulangkan ke Medan
Kabid Humas Polda Sulawesi Tenggara, Kombes Ferry Walintukan menjelaskan, rencananya jenazah almarhum akan dipulangkan ke kampung halamannya di Medan, Sumatera Utara usai menjalani upacara pelepasan di Mako Brimob.
“Almarhum masih disemayamkan di Mako Polda Sultra menunggu pihak keluarga dan akan dipulangkan ke kampung halamannya,” ungkapnya. Okezone/t
Tidak ada komentar