Pembunuh Mahasiswa ISI Yogyakarta Asal Siantar Ditangkap, Berikut Penjelasan Polisi
MEDAN, YF, tersangka pembunuh mahasiswa ISI Yogyakarta asal Kota Siantar akhirnya ditangkap petugas gabungan Polda DIY 36 jam setelah kejadian.
BACA JUGA Mahasiswa ISI dan Rekannya Tewas Dibunuh, Ini Kronologi Lengkapnya
Polda DIY memamerkan YF, tersangka pembunuh anak mantan Ketua PWI Siantar yang akhirnya ditangkap di Babarsari, Yogyakarta |
Menurut Kabid Humas Polda DIY, Kombes Yuliyanto, YF ditangkap di kawasan Babarsari, Yogyakarta.
Saat menggelar konfrensi pers di Polda DIY, YF tampak mengenakan seragam tahanan warna jingga. Wajahnya ditutupi sebo warna hitam.
Tampak YF berdiri di belakang Kabid Humas Polda DIY, dan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY, Kombes Ade Ary Syam Indradi.
Dalam keterangannya, Kombes Yuliyanto sempat mengucapkan rasa duka mendalam atas peristiwa yang menimpa anak mantan Ketua PWI Siantar, Timbul P Siallagan.
Yuliyanto bahkan sempat mengapungkan doa, agar korban diterima di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa.
“Pertama-tama, kami ingin menyampaikan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya untuk kedua almarhum. Semoga diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa,” kata Yuliyanto, Selasa (10/5/2022), saat menggelar konfrensi pers di Polda DIY, sebagaimana dikutip dari siaran langsung Facebook Tribun Jogja.
Yuliyanto mengatakan, sebenarnya kasus ini masih dalam tahap penyidikan.
Namun demikian, Polda DIY ingin menjelaskan secara gamblang terkait kronologis pembunuhan David Siallagan dan rekannya TIP (29) asal Bangka Belitung.
“Pelaku diamankan di Babarsari, kemudian dibawa ke Polda DIY dan dilakukan pemeriksaan. Kami perlu segera harus menyampaikan kepada teman-teman media dan juga keluarga korban. Dalam waktu 36 jam Polda DIY berhasil mengamankan pelaku,” katanya.
Senada disampaikan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY, Kombes Ade Ary Syam Indradi.
Menurutnya, insiden pembunuhan terhadap David Siallagan bermula saat kelompok korban dan kelompok pelaku berpapasan di perempatan Selokan, Mataram sekira pukul 00.00 WIB, Sabtu (7/5/2022) jelang Minggu (8/5/2022) dinihari.
“Kelompok korban total ada enam orang menggunakan kendaraan roda dua datang dari arah Barat bertemu sekira dua sampai lima orang kelompok pelaku di Selokan, Mataram,” kata Ade.
Saat berpapasan, kedua kelompok tidak mau saling mengalah. Lalu, terjadi cekcok antara kedua kelompok ini.
“Kelompok korban ingin menuju arah Timur, sementara pelaku ke Utara,” kata Ade.
Ia mengatakan, cekcok berlanjut hingga akhirnya pelaku menantang kelompok korban untuk berkelahi.
“Terjadi percekcokan, kemudian korban ditusuk oleh pelaku YF,” kata Ade.
Dalam insiden ini, David Siallagan mengalami empat luka tusuk di punggung dan dada kiri.
“Saudara DS (David Siallagan) meninggal dunia. Rekan korban TIP juga mengalami tiga luka tusuk (dan meninggal dunia),” kata Ade.
Pascakejadian, Tim Jatanras Polda DIY bersama Polres Sleman bergerak cepat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Dari hasil olah TKP didapatilah identitas pelaku.
Lalu, pada Senin (9/5/2022) sekira pukul 15.00 WIB, pelaku YF ditangkap di kawasan Babarsari.
Dalam kasus ini, tersangka YF djerat pasal berlapis.
Dia dikenakan Pasal 338 KUHPidana dengan ancaman 15 tahun penjara, dan subsidair Pasal 351 ayat 3 dengan ancaman tujuh tahun penjara.
“Kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah emosi dalam menyelesaikan permasalahan,” kata Ade.
Dia juga mengimbau, apabila menemukan kejadian atau peristiwa tindak pidana, maka disarankan segera melapor ke kantor polisi terdekat.
BACA JUGA Mahasiswa Asal Siantar Jurusan Etnomusikologi ISI Yogyakarta Tewas Ditikam
Jenazah David Siallagan Disambut Isak Tangis
Jenazah David Siallagan (22), korban pembunuhan orang tak dikenal di Sleman, Yogyakarta tiba di rumah duka Jalan Sarulla, Kecamatan Siantar Selatan, Kota Siantar, Senin (9/5/2022) petang.
Jenazah disambut tangis keluarga dan teman-temannya semasa hidup di Kota Siantar.
Berdasarkan keterangan Timbul Pandapotan Siallagan, ayahanda korban, David tak punya cerita dan masalah serius kepada siapapun selama ini.
Bahkan sebelum kembali ke Jogja pada Februari 2022 lalu.
“Dia ini anaknya bergaul. Nggak ada pernah cerita punya lawan. Anaknya pengin punya banyak kawan dia ini,” kenang Timbul terhadap sosok putra keduanya itu.
Timbul bahkan bangga betul, David yang mengenyam pendidikan etnomusikologi di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta sempat mengambil peran dalam festival musik Dayak Sedunia beberapa waktu lalu.
“Dia basicnya pemain perkusi. Dan pernah juga dia main di Festival Masyarakat Dayak Sedunia. Nanti saya tunjukkan fotonya,” ujar Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pematangsiantar tahun 2013-2016 itu kepada teman-teman wartawan.
Timbul menuturkan, dirinya telah mendapat telepon dari petugas berwajib dari Polda DIY yang akan membetikan atensi terhadap kematian anaknya dan temannya berinisial T pada Minggu (8/5/2022) dini hari.
Ia pun berharap pihak berwajib mendapat kelancaran dalam menangani kasus tewasnya David Siallagan.
“Polisi di sana bilang, mereka bakal all out dalam kasus ini,” kata Timbul.
Dimakamkan di Samping Ibunya
R Siallagan, bapak tua dari korban menyampaikan kasus ini sudah ditangani Polda DIY, dengan pelapor adalah rekan korban sendiri.
“Pelaporan kepada Polda Jogja sudah masuk. Kita akan menunggu kerja Polda Jogja Yang mewakili adalah marga a Sinurat warga Tomuan. Jenazah dimakamkan di Pekuburan Kristen Kelurahan Siantar Selatan. Bergabung dengan ibunya,” ujar R Siallagan.
Pihak keluarga sendiri belum mendapat informasi yang jelas.
Namun, kronologis awal, David diduga hendak membela temannya yang lebih dulu cekcok dengan pelaku penikaman.
“Yang pasti terjadi perkelahian perkara rekan dia (orang Palembang). Dilihatnya itu temannya ditikam banyak, dia ingin membela dan ikut ditikam. Itu informasi yang kita terima. Nanti atau besok, siapa (teman) yang mengantarkan jenazah dia nanti dari Jogja bisa memberikan keterangan,” terang R Siallagan. tribunnews/tag/t
Tidak ada komentar