Header Ads

Pendiri Gereja Tiberias Indonesia Meninggal, Inilah Sosok Pendeta Yesaya yang Mengaku Bertemu Tuhan

MEDAN, Pendeta sekaligus pendiri Sidang Gereja Tiberias Indonesia (GTI) dikabarkan telah meninggal dunia.

Kabar duka meninggalnya pendeta Yesaya Pariadji telah beredar di media sosial.

BACA JUGA  "Alkitab Langka" 4000 Halaman Alkitab Bahasa Batak di Tulis Tangan, Ini Penulisnya

Pendeta Yesaya Pariadji semasa hidupnya melayani jemaat di GTI

Melansir dari unggahan akun facebook @Rampen Oping Vanty, pendeta Pariadji menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Siloam Jakarta.

“Selamat Jalan Kerumah BAPA di Sorga, Gembala Sidang Gereja TIBERIAS INDONESIA..Pendeta Yesaya Pariadji

Telah Berpulang Pukul 3 sore ini di RS.SILOAM Jakarta…

Beliau Telah BERBAHAGIA karena Telah Memenangkan Pertandingan di Dunia ini… Dan MAHKOTA KEHIDUPAN kini Menyambutnya di KERAJAAN SURGA.. Amin..” tulis @Rampen Oping Vanty

Di lain postingan, akun facebook @Jesslyn Herika Gracia juga menyampaikan ucapan duka atas berpulangnya sang pendeta.

Pendeta Yesaya Pariadji meninggal dunia pada hari Kamis, 5 Mei 2022.

“Deepest Sympathies and Condolences,

Telah berpulang ke rumah Bapa di Sorga, Pdt. DR. Yesaya Pariadji (Gembala Sidang dan Ketua Sinode

Gereja Tiberias Indonesia), pada hari Kamis, 5 Mei 2022.

Terima kasih atas pengajaran, pelayanan dan cintamu untuk kami Para Pelayan dan Jemaat Tuhan. Selamat jalan menuju kekekalan yang abadi Pak, selamat melayani di Sorga. Sampai bertemu di Yerusalem Baru.

2 Timotius 4:7-8

Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.” tulis @Jesslyn Herika Gracia

BACA JUGA  "Orang Buta" Saja Mau Baca Alkitab, Ini Faktanya

Sosok Pendeta Yesaya Pariadji, Pendiri GTI yang Kini Meninggal Dunia,
Pernah Mengaku Bertemu Tuhan. HO / Tribun Medan

Sosok pendeta Yesaya Pariadji

Beliau adalah Gembala dan pendiri Gereja Tiberias Indonesia. Tiberias merupakan salah satu gereja yang paling cepat pertumbuhan jemaatnya di Indonesia.

Ciri utama pelayannya adalah penyembuhan Ilahi melalui minyak urapan dan perjamuan kudus.

Pendirinya Pendeta Pariadji disebut orang yang paling berjasa dalam perkembangan GTI.

Mulanya ia adalah seorang pebisnis yang sukses yang menduduki posisi penting di sebuah bank ternama.

Selain itu Pariadji juga pernah mendapatkan kesempatan bagus bekerja di Istana.

Ia rela kehilangan aset berharganya untuk membangun Tiberias secara mandiri yang sampai saat ini telah memiliki banyak jemaat yang tersebar di seluruh nusantara.

Pariadji mengaku bertemu langsung dengan Tuhan Yesus di IstanaNya.

Kala itu Ia diperintahkan untuk membaca Alkitab namun ditolak.

Baru pada tahun 1985, ketika mengalami sakit dan lumpuh, Ia mulai membaca Alkitab dan mempelajarinya.

Mukjizat itu datang dan seketika penyakit yang dideritanya langsung sembuh.

Pariadji yakin bahwa firman Tuhan bukanlah sekedar kata-kata, melainkan sebuah keajaiban yang maha dahsyat.

Ia pun sadar dan mengabdikan hidupnya untuk Yesus dengan mendirikan sebuah gereja yang diberi nama Tiberias.

17 Agustus 1990 merupakan hari berdirinya GBI Tiberias yang kala itu masih berada dibawah naungan Gereja Bethel Indonesia.

Namun pada tahun 1997, pihak GBI memberikan sebuah keputusan untuk menghapus nama Tiberias pada gereja tersebut.

Akhirnya Pendeta Pariadji mengambil sebuah keberanian untuk memisahkan diri dari GBI dan membentuk Gereja Tiberias Indonesia.

Hingga saat ini cabangnya sudah tersebar di beberapa kota besar seperti Jakarta, Semarang, Medan, Manado, dan lain-lain.

Boanerges merupakan wadah kaum muda yang ada di Tiberias.

Pelayanan yang diberikan meliputi sekolah minggu bagi anak-anak, Boanerges Youth Ministry, pendalaman Alkitab, Kesembuhan Illahi, dan sebagainya.

Lima sakramen yang diakui di gereja ini antara lain pernikahan, baptism selam, perjamuan kudus, penyerahan anak, dan minyak urapan.

Pendeta Pariadji adalah Gembala Gereja Tiberias Indonesia yang hingga saat ini masih aktif memberikan pengajaran kepada jemaatnya. Pada tahun 2008, Ia sukses memperoleh gelar doktor di HITS.

Tidak hanya Pariadji, keluarga seperti istri dan anaknya juga aktif memberikan pelayanan agar umat manusia di dunia ini bisa hidup dengan damai sesuai ajaran Tuhan Yesus Kristus.

Darniaty Pariadji

Sosok Pdt. Darniaty Pariadji berasal dari latar belakang bukan orang percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi setelah menerima kesembuhan dari kelumpuhan pada tahun 1984.

Suaminya, Pdt. Pariadji dijumpai Tuhan Yesus pada tahun 1985.

Darniaty Pariadji memulai sebuah persekutuan doa pada tahun 1986, yang merupakan cikal bakal berdirinya Tiberias.

Ia merupakan sumber kasih dan dukungan bagi Pdt. Pariadji.

Kerendahan hati, kehangatan dan kasihnya bagi Bapa dan sesama telah menjamah banyak orang. Mereka dikaruniai empat orang anak beserta empat orang cucu.  tribunnews/t


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.