Header Ads

Tuan Lajang Raya Saragih Garingging Bukan Keturunan Sigalingging dari Samosir

PEMATANG RAYA, Menyikapi adanya pernyataan sepihak kelompok marga Sigalingging yang viral di media sosial, yang menyatakan Tuan Lajang Raya adalah keturunan Marga Sigalingging, dibantah Keluarga Besar Saragih Garingging.

LIHAT JUGA Pesan Istri Ephorus HKBP Pdt. JUSTIN SIHOMBING Pahit Manisnya Menjadi Istri Pendeta

Keluarga besar Saragih Garingging saat membuat pernyataan di Makam Tuan Rondahaim Saragih Garingging di Raya.

Bantahan disampaikan langsung keturunan beberapa partuanan wilayah kerajaan Raya zaman dahulu, setelah melakukan ziarah bersama di Makam Raja Raya Tuan Rondahaim Saragih Garingging, di Pematang Raya, Rabu (29/6/2022).

Jaserman Saragih Garingging didampingi keturunan beberapa partuanan wilayah kerajaan Raya, mengatakan, Oppung Sipinangsori merupakan cikal bakal Saragih Garingging, memiliki anak bergelar Tuan Lajang Raya. Oppung Sipinangsori berasal dari Kerajaan Ajinembah, wilayah Karo saat ini, setelah tinggal di Raya Simbolon, lokasi Kecamatan Raya sekarang, menikah dengan putri Raja Nagur bermarga Damanik. Anak hasil perkawinan Sipinangsori dan Boru Damanik adalah Tuan Lajang Raya (1430-1530).

“Jadi tidak benar seperti yang informasi yang disampaikan pihak Sigalingging, bahwa Tuan Lajang Raya adalah keturunan Sigalingging. Kita memiliki sejarah seperti yang dituliskan oleh Taralamsyah Saragih Garingging. Dan buku itu masih satu-satunya menjadi acuan sejarah Saragih Garingging yang kita percayai sampai sekarang. Dan keluarga besar Garingging juga sudah melakukan kunjungan-kunjungan atas cerita jejak Oppung Sipinangsori, baik ke Ajinembah bahkan ke Tapanuli Selatan,” kata Jaserman Saragih Garingging.

Dijelaskan Jaserman, hal ini perlu diluruskan agar tidak menimbulkan keresahan dan keraguan bagi keluarga Saragih Garingging, Boru dan Panogolan dimana pun berada.

BACA JUGA  Bupati Humbahas Ikuti Zoom Penandatanganan Nota Kesepahaman Percepatan Penyelengara MPP

 

Dalam kesempatan itu, secara lengkap kemudian Lung Sagar Saragih Garingging dan Rajainnado Saragih Garingging membacakan sejarah dan silsilah Sipinangsori, dari Tuan Lajang Raya hingga Tuan Rondahaim Saragih Garingging hingga pemangku terakhir Tuan Yan Kaduk yang ikut menjadi korban revolusi tahun 1946.

Ziarah di Makam Tuan Rondahaim Saragih Garingging. 

Kemudian Yan Anwar Saragih, salah satu keturunan Tuan Raya Panribuan, membacakan statemen yang sudah mendapat persetujuan pengurus Ihutan Bolon Saragih Garingging, Boru Pakon Panogolan serta perwakilan Partuanon.

Inilah Penyataan Lengkapnya:

Kami Keturunan dari Oppung Sipinang Sori yang mana nama anaknya Tuan Lajang Raya, untuk saat ini belum bisa mengakomodir bahwa Tuan Lajang Raya anak dari marga sigalingging, karena balum adanya cukup informasi melalui data dan fakta kongkrit yang menyatakan bahwa sigalingging dan Garingging satu darah untuk saat ini.

Untuk itu masih dibutuhkan waktu untuk melaksanakan Test DNA untuk membuktikannya. Untuk itu kami harapkan agar marga sigalingging tidak memasukkan Marga Saragih Garingging di tugu sigalingging sebelum adanya Penelitian Ilmiah yang dapat membuktikan hal tersebut bisa dibenarkan.

LIHAT JUGA DETIK-DETIK Mobil Turun Dari Kapal Penyebrangan di Danau Toba

 

Untuk membuktikan kebenaran Sejarah Marga Saragih Garingging keturunan dari Oppung Sipinangsori sangat terbuka dengan marga-marga lain dalam hal menggali sejarah leluhur, demikian juga halnya kami terbuka dan siap berdiskusi dengan marga sigalingging mengenai sejarah dan asal usul leluhur kita masing-masing.

Jikalau nantinya hasil penelitian sudah menentukan kita bersaudara sedarah, kami sangat beryukur karena bertambahnya saudara kami homoditas penggolongan marga-marga di Sumatera Utara dan Indonesia pada umumnya.

Latar belakang mengenai asal usul leluhur yang kami ketahui berasal dari kerajaan Ajinembah Tanah karo dengan marga Ginting Munthe. Untuk itu kami harapkan agar dilakukan penelitian yang lebih akurat agar semua bisa jelas. Untuk itu dibutuhkan waktu untuk membuktikan hal tersebut.

Seiring berjalannya waktu semoga hasil dari penelitian tersebut akan diumumkan ke publik untuk diketahui dan bilamana nantinya itu benar, maka kita adalalah saudara sedarah dari satu leluhur. Dan bilamana hasilnya tidak demikian, kami Marga Saragih Garingging tetap menjadi bagian dari galingging, tetapi beda asal usul, beda darah. Kita tetap bersaudara, saudara sebangsa dan setanah air. Demikian statement ini kami sampaikan dan semoga bermanfaat untuk kebaikan persaudaraan sebangsa dan setanah air. Horas.horas.horas!. metrodaily/t

LIHAT JUGA  Jembatan Tanah Jawa Berlobang, Pengendara Hati-hatilah


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.