Kejam! Enggan Siapkan Makanan untuk Suami, Istri Ditusuk 18 Kali Pakai Pisau Dapur Hingga Tewas
SERANG, Tidak melayani suami dengan baik menjadi motif dibalik peristiwa pembunuhan suami terhadap istri di Kampung Pabuaran, Desa Malanggah, Kecamatan Tunjungteja, Kabupaten Serang.
Naisan (30) kesal lantaran istrinya enggan menyiapkan makanan saat dirinya akan berangkat kerja. Kekesalan semakin memuncak lantaran Sri Purwanti (25) sang istri juga melontarkan kata-kata yang tidak pantas.
Jajaran Polda Banten saat menggelar rilis media kasus suami bunuh tusuk istri hingga tewas. |
Kabidhumas Polda Banten, Kombes Shinto Silitonga, menjelaskan, peristiwa kekerasan dalam lingkup keluarga ini terjadi pada Minggu 24 Juli 2022 sekira pukul 15.30 WIB.
Berawal saat korban sedang memasak makanan yang diminta pelaku sebelum berangkat bekerja. Namun, karena melontarkan ucapan yang tak pantas, terjadi cekcok mulut ketika sedang memasak.
"Keributan semakin besar lantaran Naisan juga menaruh curiga istrinya melakukan perselingkuhan dengan laki-laki lain," ujar Shinto Silitonga saat konferensi pers di Mapolres Serang pada Rabu 27 Juli 2022.
Dirinya yang sudah dalam keadaan emosi, tanpa berpikir panjang mengambil sebilah pisau yang berada di meja dapur dan langsung menusukkan 2 kali di bagian pinggang kiri. Korban yang saat itu sedang memasak terjatuh.
"Melihat korban sudah tidak berdaya, pelaku justru menusukkan pisaunya berkali-kali ke bagian punggung. Pada tusukan terakhir, pisau masih tertancap di punggung korban," terang Kabidhumas didampingi Wakapolres Kompol Rahmat Sampurno, Kasatreskrim AKP Dedi Mirza dan Kasihumas Iptu Dedi Jumhaedi.
Tubuh korban yang bersimbah darah, kemudian dipindahkan ke ruang TV dan melarikan diri karena takut diamuk massa dan menyerahkan diri ke Polsek Pamarayan.
Selang beberapa menit kemudian, anak korban berusia 5 tahun yang baru saja pulang dari bermain menangis kencang ketika masuk ke dalam rumah dan menemukan ibunya sudah dalam keadaan bersimbah darah.
"Tangisan anak korban mengundang perhatian tetangga setempat, tetangga pun langsung mencari pertolongan. Korban dibawa ke Puskesmas Tunjung Teja dan akhirnya meninggal dunia," kata Shinto.
Kasatreskrim AKP Dedi Mirza menambahkan berdasarkan keterangan tersangka, kecurigaannya terhadap korban yang berselingkuh dikarenakan korban sering membawa handphonenya ke manapun baik ke dapur, kamar mandi atau saat tidur. Kecurigaan itu juga yang menjadi latar belakang percekcokan antara Naisan dengan istrinya.
"Motifnya cekcok karena sebagai seorang suami merasa tidak dihargai ditambah ada dugaan perselingkuhan. Kecurigaan suami yang melihat kondisi istri selalu memegang handphonenya, tidak pernah menaruh handphonenya sembarangan,” terang Dedi.
Dari hasil autopsi adanya 21 luka pada tubuh korban diantaranya 1 luka memar di bagian muka, 2 luka lecet gores di bagian pundak kiri, 18 luka terbuka akibat kekerasan benda tajam dengan rincian 4 di pinggul kiri, 1 di bagian dada kiri yang tembus dari bagian belakang atau punggung, dan 13 luka tusuk di bagian punggung. poskota.co.id/t
Tidak ada komentar