Sosok Septian Haryono Pasaribu, Anak Muda Berdarah Batak Peraih Adhi Makayasa Tahun 2021
JAKARTA, Adhi Makayasa adalah gelar sebagai taruna berprestasi. Adhi Makayasa juga merupakan penghargaan bagi lulusan terbaik di seluruh jajaran TNI dan Polri.
Septian Haryono Pasaribu. HO |
Penghargaan Adhi Makayasa diberikan kepada mereka yang secara seimbang dapat memperlihatkan prestasi terbaik dari tiga aspek.
Ketiga aspek tersebut mencakup akademis, jasmani, dan kepribadian.
Penghargaan Adhi Makayasa diserahkan oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa pada acara Wisuda Akademi Pendidikan dan Kelulusan Kelas 4 Akademik Angkatan 2021.
Septian Haryono Pasaribu dipilih sebagai lulusan terbaik Taruna Angkatan Darat Tahun 2021 karena memperlihatkan prestasi terbaik dari tiga aspek.
Septian berhasil meraih penghargaan Adhi Makayasa karena dinilai baik dalam menguasai teknik, taktik, dan keterampilan yang dibutuhkan.
Selain itu, penilaian karakter yang tanggap, tanggon, dan kepemimpinan yang trengginas, juga jadi penilaian pada penghargaan ini.
Septian Haryono Pasaribu berasal dari Program Studi Manajemen Pertahanan Korps Infanteri (Inf) dengan Nomor Akademi 2017.021.
Nilai prestasi kumulatif akademiknya adalah 850.557.
Sermatutar Septian Haryono Pasaribu lahir di Silaen, Kabupaten Toba, Sumatera Utara pada tanggal 25 September 1999.
Tempat kelahiran Septian ini sama dengan Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan.
Septian juga mengikuti jejak Luhut sebagai lulusan taruna terbaik.
Septian adalah anak ketiga dari empat bersaudara, putra pasangan Parlindungan Pasaribu dan Rusdiana Panjaitan.
Berdasarkan cerita dari sang ibu, yaitu Rusdiana Panjaitan sosok Septian adalah anak yang rajin, bahkan ia gemar membaca buku.
Menurut Rusdiana, putranya itu seorang yang sangat tegas dan tidak banyak omong serta apa adanya.
Septian memiliki hobi olahraga, hobi ini juga menjadi bekal Septian untuk persiapan memasuki Akademi Militer di Magelang.
Olahraga yang digemarinya seperti sepakbola dan berenang.
Sang ibu mengungkapkan bahwa anaknya itu memiliki keinginan masuk militer sejak duduk di bangku SMA.
Sebagai orang tua, ia pun mendukung dengan memfasilitasi dalam persiapan seleksi, seperti latihan dengan berolahraga, persiapan kesehatan.
Selama menempuh pendidikan, alumni SMAN 2 Balige itu merupakan siswa yang berprestasi dengan selalu meraih peringkat 5 besar.
Orangtuanya pun merasa bangga ketika putranya itu dipanggil sebagai peraih nilai terbaik. tribunnews/t
Tidak ada komentar