Tak Kuasa Menahan Sedih, Paman Brigadir Yosua Hutabarat Meninggal Dunia saat Melayat
JAMBI, Air mata belum kering karena meninggalnya Brigadir Yosua Hutabarat. Keluarga besar dari ajudan Brigjen Pol Ferdy Sambo ini juga kembali berduka.
Ibu dari Brigadir Yosua Hutabarat, Rosti Simanjuntak kembali kehilangan keluarga.
BACA JUGA Keluarga Sebut Kejanggalan Kematian Brigadir Yosua: Tubuh Memar Seperti Dianiaya
Acara Pemakaman Yosua Hutabarat di Jambi/ ist. |
Paman dari Brigadir Yosua Hutabarat bermarga Simanjuntak itu meninggal dunia saat menyampaikan nasihat agar adiknya Rosti Simanjuntak beserta suami Samuel Hutabarat tabah menerima keadaan ini.
Namun, yang menyedihkan, saat menyampaikan rasa belasungkawa di rumah duka di Sungai bahar, Unit 1 Desa Suka Makmur, Perumahan SDN 074, Kabupaten Muaro Jambi, Selasa (12/7/2022), paman dari Brigadir Yosua Hutabarat mengalami sakit.
Ia batuk-batuk dan sesak napas. Kemudian pihak keluarga membawa paman korban ke ruangan rumah untuk lebih tenang.
BACA JUGA Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat Tewas, Ini 4 Pernyataan Keluarga
Namun, sayangnya, kondisi semakin kritis dan dilarikan ke Rumah Sakit Daerah Sungai Bahar.
Paman korban tersebut berusia 60 tahun, meninggal dunia setelah beberapa saat memberi petuah dan ucapan duka ke pada ke dua orangtua korban dan keluarga.
Dikutip dari Tribun-Jambi, paman korban tergeletak di dalam rumah, kemudian batuk-batuk.
Beberapa keluarga kemudian membawa paman korban keluar ruangan untuk diberi minum air mineral.
Rohani, bibi Brigpol Nofriansyah mengiyakan terkait hal tersebut.
Ia menjelaskan, korban meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah Sungai Bahar.
“iya, beliau ito saya marga Simanjuntak (Paman korban),” kata Rohani, saat dikonfirmasi tribun, Selasa (12/7/2022).
BACA JUGA Keluarga Sebut Kejanggalan Kematian Brigadir Yosua: Tubuh Memar Seperti Dianiaya
“Jadi pas saat kunjungan penghiburan kepada keluarga duka, karna dia pernah merasa kan kehilangan anak, jadi waktu memberikan kata-kata penghiburan dia langsung sesak langsung muntah-muntah terus kami larikan ke RS akhirnya dia menghembuskan nafas terakhir,” sebut Rohani.
Kunjungan penghiburan, merupakan tradisi dan adat bagi suku batak dalam keadaan duka.
Dalam kondisi duka, persatuan marga, persatuan wilayah tempat tinggal hingga gereja akan datang silih berganti membei petuah dan semangat ke pada keluarga yang mengalami duka cita.
Di rumah duka, tampak persatuan (Punguan, dalam bahas batak) marga Simanjutak datang lebih dahulu ke rumah duka.
Saat itulah, paman korban datang, kemudian memberi beberapa patah kata ke pada keluarga korban.
Nahas, pengalaman pribadinya yang dahulu pernah kehilangan anak membuatnya tidak kuasa menahan duka, ia terharu, kemudian sesak hingga akhinya menghembuskan nafas terakhir.
Diberitakan sebelumnya, anggota Polri yang berasal dari Jambi, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat tewas dalam baku tembak di rumah Kadiv Propam Polri.
Kematiannya mengandung kejanggalan menurut banyak pihak, yang kemudian menuntut pengungkapan fakta secara transparan dan presisi.
Bahkan DPR berencana memanggil Kapolri atas banyaknya hal yang dirasa perlu dipertanyakan.
Kemudian Presiden Jokowi meminta penegakan hukum yang seadil-adilnya. Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, sebelum meninggal dunia, telah merencanakan pernikahan.
“Dia akan menikah, sekitar tujuh bulan lagi,” kata Rohani, bibi korban, kepada Tribun seusai pemakaman.
Dia bilang, kekasih Brigadir Yosua Hutabarat turut hadir di rumah duka. tribunnews/t
BACA JUGA Terungkap Penyebab Ajudan Kadivpropam Ditembak Mati, Kepergok Nyaris Rudapaksa Sang Istri Bos
Tidak ada komentar