Header Ads

Ditangkap Edarkan Narkotika, AKP Edi Nurdin Ternyata Pernah Bertengkar dengan Bandar Narkoba

JAWA BARAT, AKP Edi Nurdin Massa Kasat Narkoba Polres Karawang ditangkap setelah terbukti terlibat peredaran gelap narkoba di tempat hiburan malam.

AKP Edi Nurdin ditangkap pada Kamis (11/8/2022).

Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri menangkap AKP Edi Nurdin di sebuah basement apartemen di daerah, Karawang, Jawa Barat.

AKP Edi Nurdin Massa ditangkap terkait kasus peredaran narkoba di basement Taman Sari Apartemen Mahogani Karawang, Jawa Barat, Kamis (11/8/2022). HO

AKP Edi Nurdin ditangkap berdasarkan hasil pengembangan kasus narkoba di tempat hiburan malam di Bandung.

Bareskrim Polri pun menemukan total 101 gram sabu, alat isap sabu, dan cangklong ketika menangkap AKP Edi Nurdin.

“Penangkapan AKP ENM (Edi Nurdin Massa) Kasat Resnarkoba Polres Karawang tersangka kasus peredaran narkoba,” kata Brigjen Krisno Halomoan Siregar saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Selasa (16/8/2022).

Lebih lanjut, Krisno menjelaskan, penangkapan AKP ENM merupakan pengembangan dari penangkapan kasus narkoba di tempat hiburan malam F3X Club dan FOX KTV, Bandung, Jawa Barat.

Menurut Krisno, dalam kasus itu, penyidik menangkap dua orang tersangka berinisal JS dan RH.

Diketahui, kedua tersangka itu ternyata pernah mengantarkan dua ribu pil ekstasi bersama Kasat Resnarkoba Polres Karawang.

 

“Kemudian anggota tim melakukan pengembangan dan mendapatkan alat bukti bahwa tersangka JS dan RH pernah mengantar 2.000 butir pil ekstasi ke tersangka Juki pemilik THM FOX Club dan F3X KTV Bandung bersama dengan saudara ENM,” ungkapnya.

Untuk itu, Krisno menyatakan, pihaknya langsung menangkap AKP ENM pada Kamis (11/8/2022) lalu.

AKP ENM diduga terlibat peredaran gelap narkoba.

“Pada hari Kamis tanggal 11 Agustus 2022 sekitar pukul 07.00 WIB, ENM ditangkap di TKP Basement Taman Sari Apartemen Mahogani Karawang dengan barang bukti tersebut di atas,” ucap Krisno.

Dalam kasus tersebut, penyidik diketahui telah menyita dua ponsel, plastik klip berisi sabu berat brutto 94 gr, plastik klip bening berisi sabu berat brutto 6,2 gr, dan plastik klip berisi sabu berat brutto 0,8 gr.

Sehingga, total berat barang bukti sabu yang disita 101 gram.

“Total berat barang bukti sabu 101 gram brutto,” kata Krisno, Selasa (16/8/2022).

Selain itu, penyidik menyita plastik klip berisi 2 butir pil XTC berat brutto 1,2 gram.

Kemudian, 1 unit timbangan digital, seperangkat alat isap sabu, serta cangklong dan uang tunai Rp 27 juta.

Sosok AKP Edi Nurdin Massa

AKP Edi Nurdin Massa merupakan perwira kelahiran 1976 di Kota Palopo, Sulawesi Selatan ini merupakan anak seorang sipir.

Ia anak keenam dari tujuh saudara, ayahnya yang kini telah meninggal dunia adalah seorang sipir, sedangkan ibunya hanya seorang ibu rumah tangga.

Mengikuti jejak sang ayah di dunia keamanan, sejak kecil Edi memang memiliki cita-cita menjadi seorang polisi.

Untuk itu, kedua orang tuanya selalu mengingatkan kepada Edi untuk tidak menyerah kepada keadaan.

Saat sekolah dasar ia bergabung dalam patroli keamanan sekolah (PKS).

Edi juga kabarnya memiliki hobi beladiri karate dan membuat puisi.

Ia menikahi seorang polwan dan kini memiliki tiga orang anak.

 

“Orang tua selalu mengajarkan agar kita anak-anaknya untuk terus berjuang. Karena kita bukan orang yang mampu.”

“Sejak kecil hidup saya sudah diwarnai olahraga dan seni. Terutama karate dan puisi,” kat Edi dikutip dari TribunJabar.id.

Pernah Berduel dengan Bandar Narkoba

Masih dari laman TribunJabar.com, Edi yang pada saat itu masih berpangkat seorang bintara polisi di Direktorat Narkoba Polda Jawa Barat mendapat tugas dari pimpinannya.

Ia diminta untuk menangkap seorang bandar narkoba dan jaringannya di salah satu tempat hiburan amalam.

Edi yang masih muda itu harus melakukan penyamaran sendiri untuk masuk ke suatu tempat hiburan malam.

Dalam operasi itu, Edi tak membawa senjata.

Ia mendatangi tempat hiburan malam itu hanya bermodalkan nomor telepon bandar narkoba.

Edi pun mengelabui jaringan narkoba dengan tidak menggunakan seragam polisi.

 

Tidak sendiri, Edi ditemani beberapa orang yang tergabung dalam satu tim.

Timnya menunggu aba-aba dari Edi sembari berada di sekitar tempat hiburan malam.

Karena kesulitan memberikan kode, Edi pun beralasan ke mobil, untuk mengambil uang.

Namun alasan itu membuat para bandar curiga.

Tiga orang perawakan berbadan besar mengepungnya.

Edi pun harus bertarung melawan mereka sekaligus, sambil mencari celah untuk memberikan kode kepada timnya.

Edi mulai terpojok, tetapi ia berhasil menangkis dan sesekali menghantam wajah para pelaku.

Hingga akhirnya ia berhasil memberikan kode kepada tim dan akhirnya seluruh jaringan bandar narkoba di dalam tempat hiburan malam itu pun berhasil ditangkap.

Kiprahnya dalam mengungkap kasus narkoba di Indonesia memang tidak diragukan lagi.

Sebelum menjabat menjadi Kasat Narkoba Polres Karawang, Edi menjadi bagian tim sempat mengungkap penyelundupan narkoba jenis sabu di Pantai Pangandaran sebanyak 1 ton.

Ia bahkan harus menyamar selama berbulan-bulan. tribunnews/t


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.