Guru SD di Deliserdang Ini Trauma Berat Lihat Siswanya Dibunuh di Depan Mata Dalam Kelas saat Mengajar
MEDAN, Santi, wali kelas VI SD Yayasan Baiti Jannati trauma berat, setelah melihat siswanya berinisial SRB (10) dibunuh paman di dalam kelas saat pelajaran dimulai.
Menurut Hendrik, guru Bahasa Inggris di Yayasan Baiti Jannati, Santi terus-terusan menangis, setelah melihat SRB ditikam di bagian jantung.
Santi merasa bersalah, karena tak mampu menyelamatkan SRB.
ilustrasi |
“Bu Santi shock berat. Beliau merasa bersalah,” kata Hendrik, Selasa (9/8/2022).
Hendrik mengatakan, karena Santi terus-terusan menangis, pihak sekolah dan guru-guru sempat berusaha menenangkan.
Namun Santi terlalu shock dan begitu ketakutan.
“Tadi langsung dijemput oleh suaminya,” kata Hendrik.
Ditanya mengenai keberadaan kepala sekolah bernama Novita, Hendrik juga mengatakan pimpinannya itu juga shock.
Kepala sekolah juga kaget, kenapa bisa terjadi pembunuhan di area sekolah.
Apalagi, pembunuhan dilakukan di hadapan para siswa, yang tak lain teman-teman korban.
“Ibu kepala sekolah juga shock berat,” katanya.
Wali kelas bocah kelas VI SD berinisial SRB (10) tewas ditikam pamannya sendiri di ruang kelas Yayasan Baiti Jannati mengalami trauma, Jalan Garuda II , Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Selasa(9/8/2022).
Hendrik guru bahasa Inggris di sekolah itu mengatakan, Wali Kelas Almarhum bernama Santi menangis tak henti ketika menyaksikan muridnya dibunuh tepat dihadapannya.
Dengan cepat, suaminya menjemput Santi untuk menenangkan dirinya dirumah agar tidak larut dalam kesedihan.
“Jadi tadi wali kelasnya atau pun gurunya SRB menangis terus. Dia shock berat, merasa bersalah, serta lainnya. Kami sempat coba menenangkan. Tak lama, suaminya menjemput dan dibawa pulang,” kata Hendrik sewaktu diwawancara.
Sementara itu, Novita Kepala Sekolah Yayasan Baiti Jannati juga dikatakannya masih trauma sehingga engga dijumpai. Dia mengungkapkan hampir sebagian guru juga merasa dikejutkan atas peristiwa pembunuhan tersebut.
“Ini ibu Novita sebagai kepala sekolah juga masih trauma. Dia shock berat,” sebutnya.
Kronologis kejadian bocah SD dibunuh paman
Bocah SD berinisial SRB (10) dibunuh paman nya bernama Rahmat (32), saat berada di dalam ruang sekolah Yayasan Baiti Jannati Jalan Murai, Desa Seisemayang, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang, Selasa (09/08/2022).
Bocah SD yang dibunuh paman nya ini diketahui beberapa kali sempat dianiaya pelaku.
Setelah dibunuh paman, jenazah Bocah SD itu kemudian dibawa ke rumah yang ada di Jalan Jambu, Dusun 8 Karang Rejo, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang.
Menurut Ketua Yayasan Baiti Jannati, Waluyo, insiden berdarah yang terjadi di sekolahnya ini bermula saat korban berada di dalam ruang kelas.
Saat itu, korban baru saja mengikuti apel pagi bersama siswa lainnya.
Setelah apel pagi, korban dan teman-temannya hendak melaksanakan kegiatan belajar seperti biasa.
“Wali kelas biasanya kan kalau mau mengajar buka pintu. Tadi pagi, wali kelasnya menutup puintu,” kata Waluyo.
Tiba-tiba saja, pelaku datang mendobrak pintu kelas.
Sontak, tindakan pelaku mengagetkan seisi kelas.
“Pelaku langsung mendatangi korban,” kata Waluyo.
Begitu mendekati korban, pelaku langsung menikam bagian perut korban.
Melihat kejadian itu, wali kelas korban panik dan berteriak minta tolong.
Para siswa juga syok melihat pelaku berusaha membunuh korban.
“Setelah kejadian, pelakunya langsung lari,” kata Waluyo.
Sadar anak didiknya kritis, sejumlah guru membawa korban ke rumah sakit terdekat.
Namun nahas, karena luka yang diderita korban cukup parah, bocah SD ini akhirnya meninggal dunia.
Dari keterangan pihak sekolah, selama ini ibu korban bekerja di Malaysia.
Korban dirawat oleh keluarganya.
Terkait kasus pembunuhan ini, Tribun-medan.com masih berupaya mengonfirmasi petugas kepolisian.
Belum jelas apa motif pembunuhan ini.
Apakah karena sang paman dendam, atau karena hal lainnya. tribunnews/t
Tidak ada komentar