Ini Sejarah Sihaporas Menurut Marga Damanik dari Sipolha
SIMALUNGUN, Jauh sebelum Jepang menduduki Indonesia sudah terlebih dahulu Belanda berkuasa di Indonesia termasuk desa Sipolha yang terletak di wilayah Simaloengoen nama Simalungun pemberian penjajahan Belanda.
Ketika Belanda berada di Simalungun di Sipolha sudah ada Kerajaan yang dipimpin oleh Raja Parmata Manunggal Damanik yang punya permaisuri boru Manurung dari Porsea.
BACA JUGA Sejarah Sipolha dan Oppung Tuan Parmata Manunggal Damanik
Keturunan Partuanon Damanik Sipolha saat menjelaskan sejarah Singkan Huta Sihaporas/ist |
Wilayah kekuasaan Raja Parmata Manunggal Damanik meliputi Sipolha keseluruhan dan Harangan Toras ( Hutan Belantara Sihaporas, Aek Nauli, Bandar Manik dan Gorat) karena masih satu kesatuan dengan Sipolha sebab pada masa itu belum ada jalan pemisah Lintas Sumatera dari Tanjung Dolok menuju Tiga Runggu karena jalan yang ada sekarang dibangun atau dibuka oleh Jepang dengan sistem Kerja Paksa,
Itulah sebabnya masyarakat Sipolha menyebut nya Pasar Japang ( jalan yang di bangun Jepang) sekitar tahun 1940 an sesudah Belanda hengkang dari Simalungun.
Seiring berjalannya waktu, keturunan Raja Parmata Manunggal Damanik semakin banyak dan bepencar kemana mana. Pada Generasi ke VIII keturunan Raja Parmata Manunggal resmi memberikan gelar Tuan kepada Tuan Mahasar Damanik bukan lagi sebutan raja mengingat wilayah Sipolha dan termasuk hutan di sekitarnya adalah wilayah Ulayat Partuanon Damanik Sipolha secara kolektif dan Komunal sehingga Raja atau Tuan tidak sembarangan memberikan tanah ke pihak lain termasuk pendatang.
BACA JUGA SI BORU HEONG, Sejarah Simalungun yang Terlupakan
Sekitar lebih kurang 200 tahun silam Ompu Mamontang Laut Ambarita datang dari Lumban Pea Desa Ambarita Samosir datang ke Sipolha dengan menggunakan Sampan ( Solu, Red) untuk merantau.
Sempat tinggal di Sipolha dalam beberapa waktu. Kemudian Tuan Sipolha pada saat itu memberikan ijin kepada adiknya Ompu Mamontang Laut Ambarita ( Dalam sisilah Batak bahwa Malau, Damanik/ Manik, Ambarita dan Gurning adalah kakak beradik) untuk Marjuma dan Marsopo ( Berladang dan bergubuk) di Hutan Sihaporas hanya sebatas di usahai.
Kemudian Ompu Mamontang Laut Ambarita mempunyai keturunan di Sihaporas sampai sekarang sehingga menjadi sebuah dusun dari Desa Jorlang Huluan Kecamatan Sidamanik ketika terjadi pemekaran dan pembagian wilayah.
Sekarang Sihaporas sudah menjadi sebuah Desa dengan seorang Kepala Desa karena wilayah dan populasi penduduk sudah terpenuhi terbentuknya sebuah desa ( Nagori, Red) yang masuk Wilayah kecamatan Pamatang Sidamanik Kabupaten Simalungun.
Berdasarkan fakta sejarah inilah semua Keturunan Damanik dari Sipolha (Daerah Partuanon Damanik) sangat keberatan dan mengecam keras atas aksi anarkis dan brutal dari sekelompok yang menamakan diri "Lamtoras" atau Lembaga Adat Keturunan Ompu Mamontang Laut Ambarita Sihaporas.
BACA JUGA Rumah Purba Yang Kumuh, Sejarah Simalungun Semakin Tertinggal
Apa yang mereka klaim bahwa Sihaporas adalah merupakan Tanah Adat adalah sangat keliru karena tidak sesuai dengan Pakta Sejarah dan Penuturan Sejarah.
Penuturan Sejarah ini di beberkan oleh beberapa orang Keturunan Partuanon Damanik Sipolha yang tinggal di Sipolha dan yang berada di seluruh saentro Nusantara. Mereka adalah:1.Jalingga Damanik, Jonggi Damanik, Gering Damanik, Undet Damanik, Saul Damanik, Jubel Damanik, mewakili keturunan Tuan Laen Damanik.
2.St Drs Irjen Pol(Pur) Maruli Wagner Damanik, Ir Robin Damanik S.iP M.Si,St Radjista Damanik, Thamrin Damanik, Pangsa Damanik, mewakili keturunan Tuan Manik Sipolha Damanik.
3.Rikkot Damanik, Chandro Damanik, Marianus Damanik, mewakili keturunan Tuan Hubuan Damanik. 4.Sudung Damanik, Martua Damanik M.Si,Saut Damanik SH, mewakili keturunan Tuan Bosar Damanik.
5.Rikkot Damanik SH, Manota Damanik mewakili keturunan Tuan Barita Dobo Damanik
6.Prando Damanik, Togar Damanik, Gimson Damanik mewakili keturunan Tuan Dosar Damanik
7.Tunggul Damanik, Hardono Pedri Damanik. Dan Masih banyak keturunan Partuanon Damanik Sipolha lainnya.
Inilah pernyataan Sikap keturunan Partuanon Damanik Sipolha atas aksi Lamtoras kepada media ini, Jumat (26/8/2022) di Sipolha kabupaten Simalungun. tham/t
BACA JUGA PASTI Datang dan Minta Nasehat Tokoh Simalungun
Tidak ada komentar