Header Ads

Pensiunan Jenderal Ini Sindir Klaim Bharada E soal Pistol Glock 17, Pistol Sopir Kalah dari Ajudan

JAKARTA, Senjata Glock 17 yang diklaim Bharada E sebagai pegangannya untuk menembak Brigadir J menjadi sorotan. Di mana, Bharada E bukanlah seorang ajudan atau Aide de Camp (ADC), tapi hanya sopir.

Hal itu pun mendapat sindiran telah dari mantan Kabareskrim Polri Susno Duadji.

Ia mengatakan, selama menjabat sebagai Kabareskrim dengan pangkat jenderal bintang tiga, punya ajudan Bripka tapi pistolnya kalah jauh dibandingkan Bharada E.

Kolase Foto Brigadir J, Bhadara E dan Ferdy Sambo menangis dipelukan Kapolda Metro Jaya. Kolase Facebook

Secara kepangkatan di Polri, Bripka adalah rangking ketiga di Bintara dengan tanda kepangkatan empat balok panah perak, di bawah Aipda dan Aiptu.

Sementara Bharada adalah Tamtama yang punya rangking paling buncit dengan tanda kepangkatan satu balok miring merah.

Ajudan Susno Duadji Pegang Revolver

Susno Duadji di acara Dua Sisi TV One pada Kamis (4/8/2022) mengaku, sopirnya saat itu sama seperi Bharada E, memang dibekali senjata. Menurut dia, sopirnya adalah Bintara dengan pangkat Bripka tapi tak memegang Glock17 seperti pegangan Bharada E.

Sopir Susno Duadji itu malah hanya dipersenjatai pistol revolver.

Revolver adalah senjata api di mana peluru dimasukkan ke tabung berputar.

Bagaimana Sopir dan baru hitungan bulan mahir menggunakan senjata sudah memegang senjata api Glock 17?

Klaim bahwa Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumlu alias Bharada E seorang penembak jitu ternyata tidak benar.

Bahkan prajurit polisi yang kini menjadi tersangka dalam kasus penembakan yang menewaskan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J itu ternyata terakhir latihan menembak pada Maret 2022.

Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Edwin Partogi mengungkapkan Bharada E bukanlah jago tembak.

LPSK mengambil kesimpulan itu berdasarkan pemeriksaan psikologis Bharada E yang dilakukan sebanyak tiga kali.

“Dalam penelusuran kami, Bharada E bukan jago tembak,” kata Edwin, Kamis (4/8/2022).

Bharada E kata Edwin, bahkan baru mendapatkan pistol pada November 2021. Sementara, latihan menembak terakhirnya pada Maret 2022.

“Dia baru dapat pistol bulan November tahun lalu, menurut keterangannya itu dari Propam. Dan latihan menembak Maret 2022,” ujar dia.

Edwin menjelaskan Bharada E juga bukan bertugas sebagai ajudan atau aide-de-camp (Adc) Irjen Ferdy Sambo. Pria asal Sulawesi Utara itu sehari-harinya adalah sopir.

“Beberapa hal yang mungkin harus diketahui Bharada E ini bukan sniper, bukan ajudan (ADC) atau pengawal, Bharada E ini adalah sopir,” kata Edwin.

Dalam tugasnya, Bharada E kata Edwin, merupakan sopir untuk akomodasi Irjen Pol Ferdy Sambo.

“Info dari Bharada E, beliau sopir untuk Irjen Pol Ferdy Sambo,” ucap Edwin.

Namun Edwin juga menegaskan keterangan Bharada E itu masih perlu diklarifikasi kembali ke sejumlah pihak.

“Dalam beberapa keterangan memang ada yang menurut kami perlu di-cross check kebenarannya. Yang kami juga belum meyakini,” tuturnya.

Bharada E juga mengaku mendapatkan pistol jenis Glock itu dari Divisi Propam Polri.

“Dia baru dapat pistol itu bulan November tahun lalu, menurut keterangannya itu dari Propam,” kata Edwin, Kamis (4/8/2022).

Andreas Nahot Silitonga, kuasa hukum Brigadir E juga mengakui kalau kliennya merupakan sopir dari Irjen Ferdy Sambo.

 

“Memang dia sopir, dia ditugaskan sebagai sopir, dia diseleksi sebagai sopir bersama 6 orang lainnya, dan dia lulus dua orang,” ujar Andreas Nahot Silitonga.

Namun menurut Andreas yang harus menjadi catatan selain sebagai sopir, Bharada E ini juga merupakan anggota Brimob.

“Cuma dia bukan hanya sekadar sopir, dia anggota Brimob,” ujar Andreas.

Sekadar informasi, Brimob itu biasanya mahir dalam senjata laras panjang.

Andreas mengatakan bahwa pihaknya akan membuktikan berbagai kemampuan Bharada E dalam persenjataan ketika di pengadilan.

“Pada waktunya kita akan buktikan, traning apa saja yang sudah dia lewati, senjata apa saja yang sudah dia pelajari untuk gunakan. Di pengadilan kita akan buktikan bisa enggak dia menyusun senjata, saya akan buktikan dia sopir dan anggota brimob sejak tiga tahun,” imbuhnya.

Sebelumnya pernyataan berbeda sempat disampaikan Kapolres Metro Jakarta Selatan nonaktif Kombes Budhi Herdi Susianto. Pada 11 Juli, Budhi mengatakan Bharada E adalah penembak nomor satu di Resimen Pelopor Brimob Polri.

“Kami juga melakukan interogasi terhadap komandan Bharada RE bahwa Bharada RE ini sebagai pelatih vertical rescue dan di resimen pelopornya dia sebagai tim penembak nomor 1, kelas 1 di resimen pelopor, ini yang kami dapatkan,” ujarnya. tribunnews/t


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.