Header Ads

10 Kesaksian Bripka RR Sebelum Insiden Berdarah Brigadir Yosua

JAKJARTA, Bripka Ricky Rizal alias Bripka RR akhirnya memutuskan berkata jujur setelah sempat mengikuti skenario mantan komandannya, Irjen Ferdy Sambo. Bripka RR ditetapkan sebagai tersangka oleh tim khusus (timsus) kasus penembakan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat, yang dibentuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Bripka RR, Sambo, putri, dan Brigadir J/ Kolase foto berbagai sumber.

Bripka RR sekaligus saksi mata yang melihat detik-detik Brigadir Yosua dihabisi oleh rekannya Bharada Richard Eliezer alias Bharada E serta Irjen Ferdy Sambo pada Jumat, 8 Juli 2022. Timsus sendiri sudah menetapkan penembakan Brigadir Yosua adalah sebuah pembunuhan yang direncanakan Irjen Ferdy Sambo, mantan Kadiv Propam Polri.

Ada lima tersangka dalam kasus ini, yaitu Irjen Ferdy Sambo, Bharada E, Bripka RR, sopir sekaligus ART Ferdy Sambo bernama Kuat Ma'ruf, dan istri Ferdy Sambo Putri Candrawathi. Kelima tersangka dijerat Pasal 340 juncto Pasal 338, dan/atau Pasal 55, 56 KUHP.

Ancaman maksimal hukuman mati, penjara seumur hidup, atau penjara 20 tahun membayangi kelima tersangka. Berikut ini 10 kesaksian Bripka RR sebelum insiden berdarah Brigadir Yosua:

 

 Magelang

1. Yosua dan Putri Sempat Bicara 4 Mata

Brigadir Yosua sempat bertemu dengan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, selama kurang lebih 15 menit seusai peristiwa yang diklaim oleh Putri sebagai pelecehan seksual yang terjadi di rumah Sambo di Magelang, Jawa Tengah. Bripka RR mengaku kepada dialah, Putri meminta bertemu dengan Yosua.

2. Tak Tahu Peristiwa Pelecehan

Bripka RR tak tahu-menahu soal peristiwa pelecehan. Dia menerangkan, dia dan Bripka Bharada Richard Eliezer atau Bharada E sempat keluar rumah untuk mengantarkan barang-barang putra Sambo ke SMA Taruna Nusantara pada 7 Juli 2022.

Bripka Ricky saat itu bertemu dengan pamong putra Sambo di asrama SMA Taruna Nusantara. Setelah itu, dia juga hendak bertemu dengan pamong lain yang sedang berada di alun-alun Magelang.

3. Bharada E Ditelepon Putri Agar Pulang

Saat menunggu di alun-alun, Bharada E mendapat panggilan telepon dari Putri untuk segera pulang ke rumah Magelang. Bripka Ricky dan Bharada E pun menuruti perintah tersebut dan langsung menuju kediaman Sambo.

Setiba di rumah, Bripka RR mengaku tak melihat siapa pun di lantai 1 rumah. Suasana lantai 1 rumah tersebut sepi.

Dia bersama Bharada E lalu naik ke lantai 2 dan melihat ART Susi sedang duduk sambil menangis. "Sedangkan Kuat dalam kondisi tegang dan panik," kata Erman Umar menceritakan pengakuan Bripka Ricky kepada detikcom, Rabu (7/9/2022).

 

Bripka Ricky kemudian bertanya kepada Kuat mengenai peristiwa yang terjadi.

4. Kuat Cerita Peristiwa yang Diklaim Pelecehan

Kepada Ricky, Kuat menceritakan dirinya melihat Yosua di tangga dan langsung lari ketika dia ditegur. Kuat lantas memerintahkan Susi untuk memeriksa kondisi Putri.

Berdasarkan keterangan Ricky, Kuat dan Susi mendapati Putri sudah dalam kondisi tergeletak di kamar mandi lantai 2.

5. Kuat Ancam Yosua dengan Pisau

Bripka RR akhirnya melihat Yosua kembali hendak ke kamar Putri di lantai 2 untuk menjelaskan permasalahannya. Namun dia dilarang Kuat.

"Lalu Yosua datang kembali hendak naik dan mau menjelaskan ke Kuat tetapi Yosua menangis dan dihalangi Kuat menggunakan pisau," ujar Erman.

Setelah itu, Ricky juga melihat kondisi Putri atas permintaan Kuat. Saat itu Ricky melihat Putri sudah berbaring di tempat tidur di dalam kamar lantai 2.

Rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J pada Selasa (30/8) di Duren Tiga, Jaksel. Brigadir J sempat bertemu Putri sekitar 15 menit setelah peristiwa yang diklaim terjadinya pelecehan terhadap Putri. (YouTube Polri TV Radio)

6. Putri Bertanya 'Yosua di Mana' dan Minta Bertemu

Ricky pun bertanya ke Putri mengenai peristiwa yang terjadi. Namun Putri tidak menjawab pertanyaan tersebut dan menanyakan posisi Yosua di mana.

 

Simak kesaksian Bripka RR selengkapnya di halaman berikutnya.

Sebelum memanggil Yosua, Ricky berinisiatif untuk mengamankan senjata bersama Bharada E yang berada di kamar ADC lantai 1. Senjata berupa senjata panjang dan senjata pendek itu langsung diamankan ke kamar anak Sambo di lantai 2.

"Bripka Ricky takut apabila tidak diamankan akan digunakan Yosua karena sempat dihalangi Kuat menggunakan pisau," ujar Erman menuturkan pengakuan Ricky.

Barulah kemudian Ricky turun dan mencari Yosua yang kemudian ditemukan sedang berada di depan rumah. Ricky juga sempat bertanya ke Yosua tentang apa yang sebenarnya terjadi. Namun Yosua mengaku tidak tahu alasan Kuat tiba-tiba marah kepadanya.

Setelah itu, Ricky membujuk Yosua untuk bertemu dengan Putri karena diminta langsung. Selang beberapa lama, Yosua akhirnya mau untuk bertemu Putri di kamar lantai 2.

"Sampai di kamar 2, Yosua duduk di bawah lantai dan Putri tiduran di kasur. Bripka Ricky menunggu di luar kamar. Pembicaraan antara Yosua dan Putri tidak terdengar oleh Bripka Ricky," imbuh Erman.

7. Yosua Enggan Menceritakan Masalahnya dan Putri ke Bripka RR

Pertemuan Yosua dan Putri itu berlangsung selama kurang lebih 15 menit. Setelah Yosua keluar dari kamar, Ricky sempat menanyakan kembali mengenai peristiwa yang terjadi. Namun Yosua lagi-lagi tak memberikan penjelasan.

Seusai kejadian itu, Yosua kemudian tidur satu kamar bersama Bharada E. Sedangkan Ricky dan Kuat tidur di ruang tengah memakai kasur lipat.

Duren Tiga

8. Tolak Halus Perintah Ferdy Sambo untuk Tembak Yosua

Bripka RR mengaku sempat diminta Irjen Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir Yosua. Mendengar perintah itu, Bripka RR menolak halus dengan mengatakan tak berani dan tak kuat mental.

Pertanyaan berani-tidak tembak Brigadir Yosua dilontarkan Ferdy Sambo di rumah dinas Kadiv Propam Polri di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan (Jaksel). Hal itu diungkapkan pengacara Erman Umar atas kesaksian kliennya, Bripka RR. Peristiwa itu terjadi pada Jumat (8/7).

"Bapak FS bertanya 'berani tidak tembak Yosua?'. Kemudian saya jawab 'saya tidak berani, Pak. Karena saya tidak kuat mentalnya'," kata Erman menirukan pengakuan Bripka Ricky.

Simak kesaksian Bripka RR selengkapnya di halaman berikutnya.

  

9. Ferdy Sambo Tanya Peristiwa Magelang

Sebelum ditanya soal kesanggupan menembak Brigadir J, Bripka RR ditanya soal insiden yang terjadi di rumah Sambo di Magelang. Bripka Ricky mengaku tidak tahu soal peristiwa tersebut.

"FS menyampaikan kalau Ibu PC dilecehkan oleh Yosua. FS sambil menangis dan emosi," ucap dia.

Setelah itu Bripka Ricky diminta memanggil Bharada Richard Eliezer (RE atau E). Bripka Ricky pun turun ke lantai 1 menggunakan lift dan menyampaikan ke Bharada E untuk menghadap Irjen Sambo.

Bripka Ricky kemudian duduk di halaman depan. Tak lama kemudian, dia melihat Putri sudah terlihat di garasi depan rumah Saguling.

10. Ferdy Sambo Perintahkan Yosua Jongkok Sebelum Dieksekusi

 

Kelima tersangka lalu berpindah dari rumah di Jalan Saguling ke rumah dinas Duren Tiga. Bripka RR mengatakan dia diminta Kuat Ma'ruf menghampiri Brigadir Yosua yang sedang berada di taman samping.

Mereka bertiga lalu menemui Ferdy Sambo di ruang tengah rumah dinas. Sudah ada Ferdy Sambo dan Bharada E di ruang tengah tersebut.

"Kemudian Bripka Ricky hanya ingat mendengar Bapak FS mengucapkan 'jongkok!'. Tetapi Yosua tidak mau dan mundur sambil mengangkat kedua tangan di depan dada sambil berkata 'eh ada apa ini?'" tuturnya.

Bripka Ricky mengatakan Bharada E lalu menembak ke arah dada Brigadir J menggunakan senjata miliknya. Brigadir J pun jatuh telungkup dekat tangga, tepatnya di depan kamar mandi.

Bripka Ricky sempat berjalan ke arah dapur karena mendengar Brigadir Romer memanggil lewat HT. Namun saat itu dia tak menemukan siapa pun di ruang tengah sehingga kembali ke ruang tengah. detik.com/t


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.