10 Produk UMKM di Medan Tembus Pasar Modern di Tengah Pandemi
MEDAN, Sebanyak 10 produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kota Medan, Sumatera Utara, menembus pasar modern di tengah pandemi COVID-19 yang melanda Tanah Air.
Ilustrasi - Perajin menyelesaikan pembuatan cetakan sepatu dari bahan kayu laban di Jalan Bromo, Medan Denai, Medan, Sumatera Utara, Jumat (5/8/2022). ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/WS/nym |
"Ada 10 produk UMKM kita telah masuk ke pasar modern sejak November 2021," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Medan Benny Iskandar Nasution di Medan, Selasa.
Ke-10 produk itu, terang dia, berupa camilan atau makanan ringan, seperti keripik pisang balado, keripik pisang asli, keripik talas, dan rempeyek ikan teri.
Lalu rempeyek kacang, tapai ubi, sambal emping, rengginang, brownies merupakan makanan yang dipanggang atau dikukus, dan sambal teri kacang.
"Hampir setiap bulan produk yang dijual di pasar modern ini menghasilkan laba bersih Rp2 jutaan. Ada beberapa bulan labanya cuma mencapai ratusan ribu rupiah, tapi bulan berikutnya naik lagi," jelasnya.
Dari 10 produk UMKM yang menembus pasar modern itu, ia mengungkapkan produk keripik paling banyak diminati oleh konsumen dan bahkan kini setiap bulan mencapai 1.000 kemasan.
Data Dinas Koperasi UKM Kota Medan menyebutkan jumlah UMKM sebanyak 27.753 unit terdiri atas usaha mikro 22.213 unit, usaha kecil 5.447 unit, dan usaha menengah 103 unit.
"Total laba keseluruhan yang diperoleh pelaku UMKM, setelah menembus pasar modern sejak November tahun lalu hingga kini mencapai puluhan juta rupiah," tuturnya.
"Kita terus melakukan pembinaan dan mendorong pelaku UMKM lainnya segera masuk pasar modern. Produk yang telah ada di pasar modern bisa menjadi motivasi bagi pelaku UMKM lainnya," kata Benny. antara/t
Tidak ada komentar