Dukung Destinasi Pariwisata Super Prioritas Toba, Jasa Tirta I Serahkan Bantuan Pengelolaan Sampah Terintegrasi
Toba - Bersinergi dengan 10 BUMN, Perum Jasa Tirta (PJT) I turut serta memberikan bantuan kepada Bank Sampah Induk (BSI) Indah Asri Serasi (IAS) Toba. Bantuan tersebut masuk sebagai program bersama Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BUMN tahun 2022. Termasuk program pengelolaan sampah terintegrasi di Wilayah Toba sebagai bagian dari lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).
Jasa Tirta I Serahkan Bantuan Pengelolaan Sampah Terintegrasi |
Adapun bantuan diberikan kepada bank sampah mitra binaan PT Inalum (Persero) setelah sebelumnya dilakukan survei oleh perwakilan dari sepuluh BUMN pada Juni 2022. Sesuai jadwal, bantuan dari Jasa Tirta I diserahkan kepada BSI IAS Toba.
Sebagaimana dalam Peraturan Pemerintah No.58 Tahun 2017, kawasan Danau Toba telah ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Dalam perkembangannya telah tumbuh banyak fasilitas pariwisata seperti hotel, rumah makan, dan tempat perbelanjaan di sekitar danau. Hal ini tentunya meningkatkan jumlah timbulan sampah domestik yang berpotensi menjadi permasalahan baru jika tidak dioleh secara terintegrasi.
Dari data tahun 2016, diketahui jumlah sampah yang mengalir ke Danau Toba mencapai 262 ton/hari. Untuk itu, kehadiran BUMN dalam upaya pengelolaan sampah terintegrasi melalui program TJSL ini diharapkan dapat membantu menjadikan Kawasan Danau Toba lebih bersih dan sehat.
Paket bantuan yang diberikan kepada Bank Sampah Induk IAS Toba ini tidak hanya berupa barang dan alat kerja saja. Namun juga termasuk penguatan sarana edukasi bagi masyarakat sekitar melalui pemasangan papan informasi dan tong sampah terpilah di area pemukiman warga.
BSI IAS Toba saat ini telah memiliki jumlah nasabah sebanyak 60 unit Bank Sampah Unit serta 113 nasabah perorangan. Dengan adanya bantuan tersebut diharapkan sampah yang diterima oleh BSI dapat terkelola lebih optimal, baik dari produktivitas mesin pres sampah maupun proses daur ulang dan pengomposan. Pasalnya, pengolahan sampah selama ini terkendala dengan keterbatasan prasarana dan alat kerja.
Tidak hanya itu, dalam program TJSL juga akan diberikan bantuan berupa pendampingan kepada masyarakat dalam mengelola sampah selama enam bulan kedepan.
Kepala Sub Divisi TJSL PJT I, Nina Meita Sari menyampaikan bahwa kolaborasi bersama BUMN ini telah menjadi program tahunan yang dikoordinir langsung oleh Kementrian BUMN. "Program Bersama TJSL BUMN ini bertujuan untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat, sekaligus untuk mendukung pencapaian target yang telah diprogramkan oleh Pemerintah," jelasnya, Rabu (16/11/2022).
Ia menjelaskan, kehadiran PJT I di Toba Asahan sejak 2014 diharapkan dapat memberikan manfaat, baik dari segi ekonomi maupun sosial. Ia juga berharap program TJSL tidak hanya meningkatkan perekonomian masyarakat namun juga dapat mewujudkan Toba yang bersih dan asri.
“Bantuan TJSL diberikan kepada pihak-pihak yang sebelummnya telah terverifikasi dari PT Inalum (Persero), sehingga kami yakin bantuan dimaksud tepat sasaran," ucap Nina.
Direktur Operasional PJT I, Milfan Rantawi menyampaikan bahwa bantuan sudah masuk dalam salah satu program TJSL PJT I yang diprogramkan pada tahun 2022. "Bantuan ini masuk dalam lingkup Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) perusahaan yaitu Program Prioritas di Bidang Lingkungan dan untuk tahun ini Bantuan Bank Sampah Terintegrasi Binaan masuk didalamnya selain program-program lain di wilayah kerja perusahaan tentunya," ungkapnya.
Lebih lanjut, kata Milfan Rantawi, bantuan pengelolaan sampah juga merupakan salah satu upaya dalam pengurangan emisi karbon yang saat ini tengah menjadi isu global. Penerapan 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle) merupakan bentuk pengolahan sampah ramah lingkungan yang dapat menurunkan jumlah emisi gas rumah kaca (GRK).
"Jika sampah yang terkumpul ini dapat diolah kembali menjadi barang siap guna, maka akan mengurangi jumlah timbunan sampah di TPA yang biasanya proses akhirnya dilakukan pembakaran terbuka (open burning) atau insinerasi. Pembakaran inilah yang berpotensi menghasilkan karbon," ujarnya.
Milfan juga menyampaikan bahwa dengan sinergi BUMN maka kehadiran peran BUMN ditengah masyarakat akan lebih dapat dirasakan manfaatnya. "Setidaknya ada 10 BUMN yang terlibat dalam program ini, sehingga kontribusi yang diberikan dapat lebih terintegrasi dan dapat memenuhi seluruh aspek yang diperlukan. Harapan kami, PJT I dapat ikut hadir memberikan manfaat dalam skala makro hingga mikro, untuk memberikan pelayanan pada masyarakat di sekitar wilayah kerja kami," pungkasnya. rel/tag/t
Tidak ada komentar