Arti Telur Paskah dan Kelinci Paskah yang Jadi Simbol Perayaan Kebangkitan Yesus
Lintas Publik, Hari Paskah identik dengan telur Paskah dan kelinci Paskah.
Telur Paskah biasanya dihias dengan berbagai macam warna dan motif.
Dutama Sitohang Seorang Anak Sekolah Minggu HKBP Mahanaim Menunjukan Telus Paskah yang Didapatnya Dengan Tulisan Matius 6:12, Minggu (9/4/2023)/Ist |
Sementara kelinci Paskah biasanya digambarkan sebagai hewan pencari telur Paskah.
Kelinci Paskah juga sering digambarkan membawa keranjang berisi telur Paskah yang berwarna-warni.
Dua simbol ini memiliki arti yang berkaitan dengan Hari Paskah sebagai peringatan Kebangkitan Yesus.
Arti Kelinci Paskah
Ulrich Lehner, profesor teologi di Universitas Notre Dame, mengatakan simbol kelinci sudah ada sebelum agama Kristen.
Tidak ada asal usul simbolisme yang pasti, namun benang paling awal berasal dari tradisi pagan, yaitu kelinci sebagai lambang kesuburan.
Hal itu kemudian menjadi cerita rakyat Jerman yang masuk ke Amerika Serikat pada akhir abad 18.
Lehner mengatakan, kelinci mewakili makna hari raya Paskah.
Kelinci adalah lambang kesuburan dan kesuburan artinya kehidupan baru.
"Nah, dalam agama Kristen, Anda memiliki kehidupan baru di Paskah. Itu adalah simbol yang baik dan imajinatif dalam ingatan orang," kata Lehner, dikutip dari USA Today.
Arti Telur Paskah
Sementara itu, telur paskah juga memiliki pesan serupa.
Nadieszda Kizenko, direktur studi agama di Universitas di Albany, menjelaskan mengapa telur menjadi identik dengan Paskah.
"Jika Anda melihat telur untuk pertama kalinya, Anda mungkin mengharapkan seekor binatang keluar darinya dengan waktu yang mengejutkan, yang mengacu pada kebangkitan Yesus yang tidak terduga," kata Nadieszda Kizenko.
Hal ini bermakna adanya kehidupan baru pada Hari Paskah.
Selain itu, telur-telur juga dihiasi karena kepentingan simbolnya.
Pada awal Prapaskah, periode waktu puasa antara Rabu Abu dan Paskah, umat Kristiani tidak makan daging dan susu.
"Mampu makan telur lagi adalah hal yang sangat besar. Saat itulah orang memulai kebiasaan menghias telur sebagai bentuk suka cita," katanya.
Selain itu, dalam tradisi kuno, menghiasi telur Paskah dilakukan untuk memberikannya sebagai hadiah pada orang lain di hari Kebangkitan Yesus.
Pada abad ke-12, Raja Edward I dari Inggris memerintahkan 450 butir telur diwarnai dan dihias dengan daun emas untuk diberikan kepada kerabat kerajaan selama musim semi.
Tradisi itu berlanjut beberapa tahun kemudian ketika Vatikan mengirimkan Henry VIII sebuah telur dalam kotak perak untuk menandai musim Paskah.
Tradisi Berburu Telur Paskah
Tradisi berburu telur Paskah dan memberikan telur kepada anak-anak berasal dari Jerman pada abad ke-17.
Sebagai seorang anak, Ratu Victoria dari Inggris menikmati perburuan telur yang dilakukan oleh ibunya yang berkebangsaan Jerman.
Ratu Victoria membantu mempopulerkan tradisi tersebut di Inggris Raya.
Telur buatan yang berisi mainan dan suguhan mulai menggantikan telur asli di Inggris Victoria.
Pada abad ke-19, produsen permen Eropa juga mulai membuat cokelat berbentuk telur dan permen untuk Paskah, dikutip dari NBC Chicago. tribun/t
Tidak ada komentar