Header Ads

Mengenal Pastor Kolonel Yoseph Maria Marcelinus Bintoro dan Keuskupan Militer di Dunia

Lintas Publik, Keuskupan Militer atau dikenal dengan Ordinariatus Castrensis Indonesia (OCI) melalui Surat Keputusan (SK) bernomor 075/3.20/2019, secara resmi mengangkat Pastor Yoseph Maria Marcelinus Bintoro, Pr sebagai Wakil Uskup Umat Katolik di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

SK tersebut ditandatangani oleh Mgr. Ignatius Suharyo selaku Uskup Militer Indonesia atau Uskup Umat Katolik di Lingkungan TNI dan Polri, pada Jumat (25 Januari 2019 lalu.

Dalam surat tersebut diterangkan, di samping melaksanakan tugas pokok perutusan Gereja Katolik sebagai pejabat organik di Pusat Pembinaan Mental (Pusbintal) TNI, Pastor Yote -demikian sapaannya- juga bertugas melaksanakan pelayanan pastoral mewakili Uskup Umat Katolik di Lingkungan kedinasan TNI dan Polri.

Pesan Ibunda yang Selalu Diingat

Setyo lan suci atau setia dan suci, dua kata pesan almarhumah ibunda itu selalu diingat Romo Yos Bintoro. 

Kedua orangtuanya, Rafael Ignatius Djoko Sukaryo (92) dan Maria Dolores Mursyanti yang meninggal tahun 2014, Romo Yos Bintoro merasa betapa keluarga dengan sosok ibu sebagai mahkota merupakan akar panggilan hidupnya sebagai pastor.

Setia dan suci yang diucapkan ibunda sambil menumpangkan tangan dipundaknya ketika tahbisan 25 tahun lalu, bagi Romo Yos, ibarat mantra. 

Berbagai pengalaman dicintai Tuhan, terutama dalam peristiwa-peristiwa penting hidupnya sebagai tentara yang pastor, sering dihadiri Ibunya. 

"Setidak-tidaknya saya dua kali merasakan kehadiran Mami. Pertama beberapa tahun lalu di sakristi yang ditandai dengan bau harum semerbak ketika saya akan mempersembahkan Misa. Kedua, serupa seperti yang pertama, ketika saya masuk kamar, Sabtu kemarin bau wangi semerbak menyergap. Sampai-sampai seorang pegawai di pastoran mengatakan, Ibu Romo datang,” ujarnya.

Kesaksian Romo Yos Bintoro, lengkapnya Romo Kolonel Yosef Maria Marcelinus Bintoro dan biasa dipanggil Romo Yote, itu diungkapkan dalam homili Misa Syukur Keluarga 25 tahun secara daring tahbisan imamatnya, Minggu, 15/8/2021. Dalam Misa yang ketiga kalinya hari itu, ia mengenangkan kedekatan dan dukungan keluarga. Kehadiran Ibunya bukanlah halusinasi atau cerita rekaan.

Lahir di Jakarta, 30 November 1967, anak kelima dari enam saudara ini ditahbiskan oleh Julius Kardinal Darmaatmadja, SJ di Gereja St. Yohanes Penginjil Blok B, Jakarta bersama Romo Aloysius Susilo Wijoyo atau Romo Joy. 

Begitu ditahbiskan tahun 1996, ia diutus oleh Julius Kardinal Darmaatmadja sebagai Uskup Agung KAJ dan Uskup TNI-Polri sebagai pastor militer di TNI AU. 

Satu tahun mengikuti pendidikan kemiliteran di Akademi Militer di Magelang, tahun 1997 lulus dengan pangkat Letnan Dua, dialah pastor militer organik, satu-satunya pastor militer aktif yang memeroleh penugasan dari uskup militer yang berada di luar struktur militer. 

Hingga kini, sejak Indonesia memiliki Keuskupan Militer tahun 1949 dan sejak 1988 bernama baru OCI (Ordinariatus Castrensis Indonesia), merupakan satu-satunya OC di dunia yang memiliki pastor militer, bukan militer karier seperti sebelumnya.

Beberapa tahun kemudian, juga di TNI AU, menyusul Romo Paulus Nasib Suroto dari Keuskupan Malang. 

 

 Sejak 2019, setelah lebih dari 20 tahun berkarya di Yogyakarta sebagai dosen di AAU dan Pastor Paroki St. Mikael Pangkalan TNI AU Adisucipto, sekaligus menyelesaikan S2 bidang Studi Perdamaian dan Resolusi Konflik di UGM, Romo Yote diangkat sebagai Wakil Uskup Militer OCI dengan Ignatius Kardinal Suharyo sebagai Uskup OCI. 

Sebagai Wakil Uskup OCI, Romo Yote di samping melaksanakan tugas pokok perutusan Gereja Katolik juga sebagai pejabat organik di Pusbintal TNI yang bertugas melaksanakan pelayanan pastoral mewakili Uskup OCI.

Dalam sebuah homili, Romo Yote mengulang dalam ungkapan berbeda apa yang sering disampaikan. Dia berusaha mempertemukan antara panggilan hidupnya sebagai pastor yang identik dengan perdamaian dan pada saat bersamaan profesinya sebagai anggota TNI yang identik dengan perang. 

“Kami siap perang, tetapi kami siap membawa perdamaian,” tegasnya saat menerima penghargaan Muri sebagai pastor sekaligus anggota TNI, tahun 2018 lalu.

Merintis berdirinya Paroki (baru) St Agustinus Halim Perdanakusuma sebagah Pusat Pelayanan Pastoral Keuskupan Umat Katolik di Lingkungan TNI & Polri (OCI), kini dia ditugasi sebagai salah satu Kepala Bagian di Pusbintal TNI.

Keuskupan Militer di Dunia

Keuskupan Militer merupakan sebuah wilayah gerejawi yang dikhususkan oleh umat Katolik yang berlatar belakang militer, baik tentara maupun polisi berserta keluarga mereka.

Keuskupan militer dibentuk sejak tahun 1917 dengan tujuan untuk memberikan pelayanan rohani dan pendampingan spiritual khusus kepada tentara dan polisi berserta keluarganya.

Diketahui, tentara dan polisi tidak menetap di suatu daerah melainkan berpindah-pindah tempat tugas sehingga dibentuklah keuskupan militer untuk melayani mereka dan keluarga.

Nama lain dari Keuskupan Militer adalah Ordinariat Militer dan Amerika Serikat menjadi negara pertama didirikannya keuskupan militer.

Keuskupan militer dapat dibentuk di suatu negara bila jumlah umat Katolik yang berlatar belakang sudah cukup banyak dan mandiri. 

Sampai saat ini, jumlah keuskupan Militer mencapai 36 Keuskupan Militer yang tersebar di 38 negara. Di Asia, terdapat 3 keuskupan militer yaitu Keuskupan Militer Filipina, Keuskupan Militer Indonesia, dan Keuskupan Militer Korea Selatan.

Sama seperti keuskupan Agung dan Supragan, Keuskupan Militer juga memiliki Paroki, Imam dan Biarawati yang melayani para militer dan keluarga mereka.

Di Indonesia, namanya Keuskupan Militer Indonesia atau Keuskupan TNI/Polri. Pada tahun 2018 miliki 5 Pastor atau Imam yang melayani sekitar 175.000 umat Katolik Militer berserta keluarga dengan Kardinal Ignatius Suharyo sebagai Uskup Militernya.

Keuskupan Militer Indonesia ini dibentuk sejak tahun 1949. Di dunia, Keuskupan Agung Militer Amerika Serikat menjadi Keuskupan Militer terbesar dengan jumlah umat mencapai 2,5 juta jiwa.

Setiap tahunnya, para militer Katolik dari berbagai negara akan mengadakan pertemuan di Lourdes, Prancis yang disebut dengan Sierra Militer International di Lourdes.

Pada tahun 2014, hampir 14 ribu prajurit Militer Katolik baik pria maupun wanita juga para uskup militer ikut berpastisipasi di Lourdes. askara.com/t


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.