Header Ads

Siswa SMAN 1 Dolok Panribuan Simalungun Demo Bersama Orang Tua, dan Guru, Kepsek Dimana?

Simalungun,  Ratusan Siswa dan orang tua (Wali) dan Guru SMAN 1 Dolok Panribuan Kabupaten Simalungun melakukan aksi demo di gerbang sekolah

Mereka meminta Kepala Sekolah (Kepsek) Rismauli Hutabarat untuk melepaskan jabatannya, karena dinilai arogan dan melakukan diskriminasi, tidak memperhatikan pengembangan sekolah. 

Siswa SMAN 1 Dolok Panribuan Simalungun Demo Bersama orang Tua, dan guru./ist
"Setahun sudah guru dan siswa SMAN 1 Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun menahan rasa kecewa atas sikap arogansi Kepala Sekolah  ," ujar Horas Manullang, perwakilan guru saat berorasi dalam aksi damai yang melibatkan guru-guru, siswa dan orangtua siswa di gerbang sekolah, Kamis (20/7/2023). 

Selain penentuan dana pendidikan yang dinilai terlalu tinggi yang disebut-sebut tanpa adanya koordinasi dengan Komite Sekolah atau orangtua siswa, sikap arogansi sang Kepsek dinilai telah membawa perubahan buruk, baik antar siswa maupun antar guru. 

Sikap yang dipertontonkan sang Kepsek, dalam aksi tersebut dikatakan hanya semata-mata pencitraan belaka. Salah satunya kebijakan terkait larangan membawa Handphone bagi siswa. 

Namun, Kepsek dikatakan malah memperbolehkan beberapa siswa membawa HP untuk mengabadikan foto setiap kegiatan sang Kepsek. 

"Situasi di sekolah saat ini sudah tidak kondusif, kami guru-guru dan orangtua serta siswa meminta agar Rismauli Hutabarat segera diganti," ujar Horas Manullang yang diikuti seruan "usir" dari siswa. 

Kepala Cabang Dinas (Kacabdis) Siantar-Simalungun R Zuhri Bintang yang tampak terlihat di dalam kerumunan aksi demo tersebut mengatakan seharusnya para siswa tersebut berada di ruang kelas masing-masing untuk mengikuti proses belajar mengajar. 

"Untuk membicarakan terkait tuntutan aksi ini, mari kita bicarakan di ruangan agar bisa disampaikan kepada Kadis Pendidikan di Medan agar dapat mempertimbangkan serta memutuskan terkait tuntutan ini," ujar Kacabdis. 

Sementara Ketua Komite SMAN 1 Dolok Panribuan Gurgur Simanjuntak di hadapan Muspika, perwakilan guru, perwakilan orangtua dan perwakilan siswa mengatakan bahwa terkait penetapan SPP Rp 100 rb merupakan hasil mufakat Kepsek dengan orangtua.

Terkait aksi yang melibatkan siswa, Gurgur mengatakan sangat tidak setuju dan meminta agar hal ini perlu diselidiki karena diduga adanya tindakan provokasi. 

Kepsek SMAN 1 Dolok Panribuan Rismauli Hutabarat belum berhasil dimintai tanggapannya karena saat aksi tidak sedang berada di sekolah.(LP/t)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.