Cegah Stunting di Pematang Siantar : Remaja Putri Sasaran Penambahan Vitamin, 19 USG Disiapkan Puskesmas
Siantar, Stunting adalah kondisi yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Sederhananya, stunting merupakan sebutan bagi gangguan pertumbuhan pada anak. Penyebab utama dari stunting adalah kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan anak.
Karena itu Wali Kota Pematang Siantar dr, Susanti dewayani, Sp.A melalui dinas Kesehatan terus gencar melaksanakan kampanye hidup sehat, mulai dari pemeriksaan bayi dalam kandungan, ibu hamil, dan juga anak-anak usia remaja agar diberikan asupan (penambahan) giji.
Siswa dan Guru menunjukan Vitamin yang diberikan Pemerintah Kota Pematang Siantar/ist |
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Pematang Siantar drg Irma Suryani MKM didampingi Anna Rosita Saragih (Sekdis), dr Fitri Sari Saragih MKes (Kabid KESMAS), Misnan SKep Ners (Kabid P2P), dan Doddy Suhariadi MKes (Kabid Yankes-SAK) di ruang data Dinas Kesehatan, Jalan Sutomo, Kota Pematang Siantar, Provinsi Sumatera Utara, Senin (25/09/2023).
Irma Suryani menjelaskan, sasaran pencegahan Stunting akan mengarah kepada kelompok usia remaja, terutama pada remaja putri dan wanita usia subur (WUS) yang disebabkan oleh defisiensi zat besi dalam tubuh.
"Zat Besi diperlukan oleh tubuh dalam proses produksi hemoglobin yaitu komponen penting dalam darah yang berfungsi mengikat oksigen dan menghantarkan oksigen ke seluruh sel jaringan tubuh. Ketika tubuh kekurangan hemoglobin, maka terjadi anemia yang dapat menimbulkan keluhan dan gangguan kesehatan," jelas Irma, bahwa kadar hemoglobin (hb) normal pada remaja putri > 12 gr/dl, bahwa anemia merupakan kondisi kekurangan sel darah merah di dalam tubuh.
Wali Kota Pematang Siantar dr, Susanti Dewayani Kampenye Sekolah Sehat dan memberikan Tambahan Vitamin kepada siswa/ist |
Kenapa harus remaja putri?, Irma Suryani kembali menerangkan, menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2018, persentase kasus anemia pada remaja putri sebesar 32 %, atau sebanyak 3 dari 10 dan remaja putri mengalami anemia dan kekurangan zat besi. Salah satu alasan remaja putri lebih berisiko mengalami anemia gizi besi karena banyaknya zat besi yang hilang selama siklus menstruasi.
"Selain siklus menstruasi, penyebab lain remaja putri mengalami anemia adalah kurangnya asupan kaya zat besi dan protein, melakukan diet yang keliru pada masa pertumbuhan yang tidak seimbang dengan asupan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Dampak anemia pada remaja putri (rematr) cukup memprihatinkan, seperti lemah, letih dan lesu, penurunan kesehatan dan prestasi sekolah. Secara khusus anemia yang dialami remaja putri akan berdampak lebih serius karena remaja pu merupakan calon ibu yang akan hamil dan melahirkan bayi, berisiko melahirkan bay dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan keterlambatan pertumbuhan (stunting) serta memperbesar risiko kematian ibu akibat perdarahan dalam proses persalinan," terangnya.
Masih kata Irma, Sebagai upaya pencegahan terjadinya anemia pada remaja putri Dinas Kesehatan kota Pematang Siantar melaksanakan program aksi bergizi minum table tambah darah cegah anemia dan Skrining Anemia Pemeriksaan Kadar Hb Remaja Putri.
"Pada semester pertama tahun 2023, tidak kurang dari 12.868 (70.34 %) remaja putri yang tersebar di SMP, SMA, SMK dan Madrasah Aliyah Kota Pematang Sapie telah menerima dan mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) 1 x seminggu dan 7 (tujuh) hari selama siklus menstruasi,' ungkapnya.
19 USG Disiapkan di Puskesmas
Ultrasonografi (USG) adalah prosedur pengambilan gambar dari bagian tubuh tertentu. Ini dilakukan dengan memanfaatkan gelombang suara frekuensi tinggi.USG dalam memeriksa kehamilan di antaranya yaitu: Memeriksa kelainan yang dapat terjadi pada janin, salah satunya yaitu down syndrome. Memonitor perkembangan janin. Mengukur jumlah air ketuban.
Untuk memaksimalkan kesehatan ibu dan anak dalam kandungan , pihak Pemerintah kota Pematang Siantar melalui Puskesmas telah mempersiapkan USG.
"Sebanyak 19 USG telah disiapkan di setiap Puskesmas yang ada di Pematang Siantar. Kami harapkan ibu-ibu yang mengandung mau dan rutin memeriksakan kehamilannya," kata Irma Suryani, agar ibu dan petugas kesehatan dapat mengetahui perkembangan janin, sehingga persalinan dapat normal (sehat) baik untuk si ibu dan bayi yang akan dilahirkan dengan bobot bayi minimal 2500 gram, dan tinggi antara 49=50 Cm.
Irma juga berpesan, agar ibu yang baru melahirkan anaknya tidak lupa memberikan Asi Eklusive.
"Kami harapkan, pemberian ASI eksklusif atau air susu ibu untuk bayi sejak baru lahir hingga berumur 6 bulan tanpa digantikan oleh minuman serta makanan lain. Sehingga bayi benar-benar sehat, karena pentingnya ASI eksklusif adalah karena dapat membantu mengoptimalkan perkembangan buah hati dan memperkuat sistem kekebalan tubuh pada bayi.
Wali Kota Pematang Siantar dr Susanti Dewayani Sp.A memberikan Vitamin kepada Remaja Putri |
Program Wali Kota Pematang Siantar
Keseriusan Wali Kota Pematang Siantar dr Susanti Dewayani Sp.A menekan angka stunting di kota Pematang Siantar cukup terlihat, salah satunya Sosialisasi Peraturan Wali Kota (Perwa) Pematang Siantar tentang Program Gerakan Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) dan Bapak/Bunda Asuh Keluarga Beresiko Stunting (BAKRS) melalui Pengelolaan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) Kota Pematang Siantar Tahun 2023.
Informasi yang diterima media, di tahun 2022 Pemerintah kota Pematang Siantar telah mengupayakan untuk penurunan angka stunting, namun tidak mendapatkan hasil yang menggembirakan, hanya turun 0,7 sehingga mencapai angka 14,3 persen di tahun 2022.
Dan target di tahun 2023 angka stunting menjadi 11,08 persen. Kemudian, di tahun 2024 ditargetkan semakin menurun hingga 8,96 persen. Sementara ini Kota Pematang Siantar di posisi terbaik keempat se-Sumatera Utara. Di mana angka stunting Provinsi Sumut 21,1,” persen. (Adv)
.
Tidak ada komentar