Proyek PUTR Simalungun Pakai Readymix Salah Perencanaan Aspal yang Sudah Flexibel di Bangun Rigid Beton, Warga Minta Dibongkar
Simalungun, Pelaksanaan pekerjaan pembangunan jalan di kabupaten Simalungun sedang giatnya dilaksanakan melalui APBD tahun anggaran 2023 dengan jenis pekerjaan yang " terpotong-potong ", pekerjaan ini berlokasi dibeberapa kecamatan dengan panjang jalan yang dikerjakan rata-rata hanya 300 meter saja.
Inilah katanya karena keterbatasan Dana, tapi ironisnya pengawasan PUTR di Simalungun untuk proyek jalan Readymix ini dengan pagu anggaran antara Rp 500 juta - Rp 1 miliar dinilai minim pengawasan, sehingga diduga kontraktor leluasa mengurangi Spesifikasi Teknik yang Di sepakati hal ini dapat dilihat dengan lelaksanaan pekerjaan Rekonstruksi jalan di Balimbingan - Maligas Tongah kecamatan Tanah Jawa yang dikerjakan oleh kontraktor CV. Karya Mas Mandiri/Pemimpin Nainggolan dengan Dana anggaran Rp.1.090.165.50.
Kemudian proyek jalan Rigit Beton di Simpang Leto- Totap Majawa yang dikerjakan oleh kontraktor CV.Rio Mandiri/Ardianshya Piliang dilokasi terdapat juga kejanggalan.
Pantauan dilapangan, Senin(9/10) bersama Warga kelokasi dimana pekerjaan tersebut sarat dengan Kejanggalan antara lain sambungan besi Dowel untuk Belahan Rigid Beton tidak dibuat dan Pavemant ( lapisan Perkerasan) yang lama tidak di bongkar atau yang disebut pekerjaan minornya sehingga disangsikan Rigid Beton tidak akan Bertahan lama apalagi campuran semennya pun disangsikan.
"Lhat lah ini Bang, ngak ada sambungan besinya atau Besi Dowelnya. Masa, diaspal Hotmix yang sudah Fleksibel ( menetap) dibangun Rigit Beton ( kaku) apa tidak menyalahi ini ?. Apalagi kami ragu semen coran Readymixnya apakah Konstruksi Beton minimal K.300, Jadi kami berharap agar pekerjaan ini bila menyalahi dilakukan pembongkaran, Bukan malah membayar yang hanya sesuai pekerjaan yang dilakukan pemborongnya. Pihak PUTR harus bisa mengawasi kualitas bangunan agar bisa bangunan jalan tersebut bertahan lama," ujar Warga, seorang laki-laki dewasa yang tidak mau namanya dipublikasikan.
Begitu juga Proyek Rigid Beton di Simpang Leto- Totap Majawa kejanggalan juga terjadi diduga ketebalan semen Readymix dikurangi karena nampak dari permukaan jalan ada yang sangat tipis.
"Inilah Bang, kan nampak lebih tipis penghamparan semen ini dan Saya menduga Besi Bowel sambungannya pun tidak sesuai Spesifikasi Teknik, makanya kami sangsikan ketahanannya ini," ujar laki-laki berperawakan Besar ini.
Ketua Badan Pembina DPP Fokus Mitra Indonesia AD Silalahi SH yang didampingi Salah satu orang yang di kenal ahli jalan kontruksi ketika di minta tanggapan mengenai Pembangunan Jalan diatas Jalan yang sudah lama di aspal pakai Hotmix lalu di bangun lagi Rigid Beton mengatakan Pekerjaan itu.
Menurutnya (Ade) hal itu sudah menyalahi Perencanaan konstruksi dimana di jalan Flexibel (tidak kaku) dibangun Rigid Beton (kaku) lercuma uang negara itu, sebab bangunan yang diletakkan diatas konstruksi yang tidak kaku lantas dibangun bangunan yang Kaku, gimana, jadinya..
"Aspal jalan yang sudah diaspal Hotmix di buat lagi Rigit Beton,mengakibat keretakan akibat getaran, kalau lah itu benar pekerjaan sudah menyalahi pihak PUTR Simalungun mempertimbangkan untuk dievaluasi dan bila perlu pekerjaan itu di bongkar, karena nanti ketahanan konstruksi tidak akan bertahan lama mengalami keretakan akibat kenderaan yang melintas lalu lalang," ujar Silalahi yang diamini oleh ahli kontruksi yang berdampingan dengannya. (Lind/t)
Tidak ada komentar