Header Ads

Kebutuhan Air Bersih Terus Meningkat di Siantar Pasokan Berkurang, Ini Penyebabnya

Siantar, Kebutuhan Air Bersih di wilayah kota Pematang Siantar sekitarnya terus meningkat, namun pasokan air dari sumber air yang ada saat ini terus berkurang.

Hal ini disampaikan Kepala Bagian Produksi Perumda Tirtauli, Dorlim Pasaribu kepada USAID IUWASH Tangguh bersama tim media  saat mengunjungi mata air (umbul)  Mual Goit di jalan Lintas Sumatera, Pematang Silampuyang, Kecamatan Siantar, Rabu (22/11/2023).

Tim USAID IUWASH Diskusi Bersama Media di Kota Pematang Siantar Tentang Air Bersih dan Sanitasi Sehat/ist
" Kebutuhan air di kota Pematang Siantar terus meningkat, namun umbul kita mengalami penurunan debit air," kata Dorlim Pasaribu menunjukan tiga umbul yang mengalami penurunan debit air dari tahun ke tahun hingga 50 persen.

Kata Dorlim, penurunan debit air ada beberapa penyebab diantaranya pengalihan fungsi lahan dan pembangunan perumahan.

" Penyebab berkurangnya debit Air adalah pengalihfungsian lahan, banyaknya penebangan pohon di arah Hulu," ungkapnya, agar ada upaya konservasi alam untuk mempertahankan kualitas dan kebutuhan air dimasa akan datang.

Zulfa Ermiza Regional Manager USAID IUWASH Tangguh dalam diskusi bersama media, diketahui bahwa akses air minum layak di Kota Pematang Siantar telah terjangkau 99 %. Sedangkan untuk wilayah Simalungun, akses air minum layak sebesar 38.2 %.

Selanjutnya hal yang tak kalah penting juga dibahas di sana, yakni sanitasi aman dan layak. Ternyata di Pematang Siantar saat ini hanya ada 4,99 % sanitasi yang tercatat aman, dan 76,3% dinyatakan layak.

"Tingkat kesadaran masyarakat dan edukasi tentang Sanitasi sangat yang minim. ini disebabkan belum ada regulasi tentang peraturan daerah atau peraturan wali kota dalam hal sanitasi aman dan layak di kota Siantar," ungkap Zulfa di Blue Diamond and Golden Rich Function Hall kota Pematang Siantar saat berdiskusi bersama Media, Diskominfo Kota Pematang Siantar, Diskominfo Kabupaten Simalungun, Perumda Tirta Uli dan PDAM Tirta Lihou Simalungun.

Adapun sanitasi aman menurut Zulfa adalah sarana jamban keluarga yang memiliki standarisasi aman, baik jarak jamban,  pembuangan sampah dan sarana pembuangan air limbah yang tidak terkontaminasi lingkungan.

"Kita harapkan nantinya masyarakat Siantar memiliki sanitasi sehat, artinya jamban tidak terkontaminasi dengan lingkungan, jambat yang secara periodik harus dikosongkan (digali) dan dibuang isinya," jelas Zulfa, bahwa banyak ditemukan Sanisasi (Septic tank) tidak dibongkar sudah puluhan tahun lamanya.

Kepala Bagian Humas Perumda Tirtauli, Jimmi Simatupang disesi terakhir menjelaskan, pengelolaan air minum di Pematang Siantar sekitarnya telah memenuhi kepuasan pelanggan.

"Kami harapkan kerjasama dengan USAID IUWASH terus berlanjut, beberapa masukan dari USAID IUWASH meningkatkan pelayanan dan kualitas air di Perumda Tirtauli," kata Jimmi disambut tepuk tangan para Jurnalis yang hadir.

Hadir dalam diskusi dan memandu kegiatan Communication & Outreach specialist USAID IUWASH Tangguh, Juliarti Sianturi. (tag/t)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.