Header Ads

Penyebab Kecelakaan Innova di Tol Medan – Tebing Menewaskan Rosmalina Pasaribu, Suami, Anak dan Mertua

Medan, Terungkap penyebab terjadinya insiden kecelakaan maut (laka maut) d jalan Tol Lubuk Pakam (Medan-Tebingtinggi).

Kecelakaan tersebut menewaskan empat orang yakni, bidan Rosmalina, Suami, Anak dan mertuanya.

Insiden mengerikan ini terjadi di Km 47.500, Desa Pasar Melintang, Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang.

Korban Kecelakaan di Tol Medan - Tebingtinggi: Ada pun yang tewas yakni Hendri Adi Tindaon (35), Rosmalina Pasaribu (33), Elvano Frans Tindaon (3) dan ayah Hendri, Homri Tindaon (60). Sementara anak sulung mereka, Carlisa Yetta Tindaon dan Nur Ampu Sitakar (60) yang merupakan istri dari Homri Tindaon masih dalam perawatan di Grand Med Lubuk Pakam. (IST)
Minibus dengan nomor polisi BK 1553MR tersebut, yang mengangkut tujuh orang termasuk sopir, bertabrakan dengan kendaraan tak dikenal di tol, menewaskan empat orang dan melukai tiga lainnya.

Ironi tragis terjadi karena salah satu korban yang meninggal baru saja merayakan kelulusannya dari perguruan tinggi di Medan.

Menurut sumber kepolisian, mobil yang ditumpangi satu keluarga itu menabrak bagian belakang kendaraan lain yang belum teridentifikasi dan diduga melarikan diri dari lokasi kejadian.

Kondisi mobil sangat parah, dengan keempat pintunya terlepas akibat benturan.

Kombes Pol Muji dari Dirlantas Polda Sumut, yang telah mengunjungi korban di rumah sakit, mengungkapkan bahwa kecelakaan bermula ketika mobil Innova dari Medan menuju TebingTinggi.

Kombes Pol Muji mengatakan dari informasi olah TKP awal kejadian berawal mobil penumpang minibus Toyota kijang Innova BK 1553MR yang dikemudikan oleh Korban Henri Adi Tindaon (35) warga komplek rumah sakit Laras Desa Naga Jaya 1 Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten Simalungun datang dari arah tol Medan menuju ke arah tol Tebing tinggi.

Sesampainya di tempat kejadian menabrak bagian belakang mobil yang belum diketahui jenis dan nomor polisinya yang berada di depannya yang juga datang dari arah yang sama.

” Korban meninggal 4 orang dan luka 3 orang dan kasus kecelakaan mobil Toyota Inova kontra kendaraan yang belum diketahui identitasnya masih dalam penyelidikan,” ujar Dirlantas Polda Sumut di RS Sari Mutiara saat menjenguk korban.

Kecelakaan ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga di Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, dengan kehilangan tiga pria dan satu perempuan, termasuk seorang anak-anak.

Anak-anak Alm. Homri Tindaon menyanyikan Lagu "Bapa Nabujur) sebuah lagu Kebaikan Orang tua (Ayah)/ist
Sosok Bidan Rosmalina Dikenal Ulet

Bidan Rosmalina Pasaribu tewas dalam kecelakaan di Tol Lubukpakam bersama dengan anak, suami, dan mertuanya.

Mobil Kijang Innova yang ditumpanginya mengalami kecelakaan maut di Tol Lubukpakam pada Selasa (19/12/2023).

Ada pun yang tewas yakni suami istri Hendri Adi Tindaon (35) dan Rosmalina Pasaribu (33).

Lalu, anak mereka, Elvano Frans Tindaon (3) dan ayah Hendri, Homri Tindaon (60).

Sementara anak sulung mereka, Carlisa Yetta Br Tindaon dan Nur Ampu Sitakar (60) merupakan istri dari Homri sementara Carlisa Yetta Br Tindaon masih dalam perawatan di Grand Med Lubuk Pakam.

Rosmalina disebut baru lulus sebagai Pegawai Pemerintah Perjanjian Kerja (P3K) di Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun.

Tewasnya Rosmalina Pasaribu bersama dengan suami, mertua dan anaknya, cukup membuat terkejut jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun.

Pasalnya, Rosmalina Pasaribu adalah sosok yang dikenal ulet dan loyal dalam bekerja.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun, Edwin Tony Simanjuntak mengaku baru mendapat kabar tersebut dari broadcast WhatsApp pegawai dinas kesehatan.

“Aku pun kaget juga dengarnya. Dapat pesan WhatsApp dari pegawai. Ya kagetlah, soalnya dia ini baru lulus P3K di Dinas Kesehatan. Baru aja. Oalah kasihannya,” kata Edwin kepada Tribun Medan, Rabu (20/12/2023).

Edwin mengatakan, Rosmalina Pasaribu berdinas di UPT Puskesmas Bandar Huluan.

Diperkirakan ia sudah bergabung sebagai tenaga medis sejak 6 tahun yang lalu.

Selama berdinas, Rosmalina Pasaribu dikenal sebagai sosok yang bertanggungjawab atas pekerjaannya.

“Kalau nggak salah sekitar 6 tahun lah dia kerja. Makanya saya pribadi dan mewakili pegawai lain turut berduka dan berkabung atas kejadian ini,” katanya.

Diketahui, suami Rosmalina, Hendri Adi Tindaon juga berprofesi sebagai tenaga kesehatan.

Sang suami yang ikut meninggal dunia dalam kejadian ini merupakan perawat di RS Laras yang bernaung di bawah PT Prima Medica Nusantara.

Pasangan ini tinggal di Kompleks Pegawai RS Laras PT Prima Medica Nusantara. Sebelum meninggal dunia, bersama sang ayah Homry Tindaon (56) dan anak mereka Elfano Frans Tindaon (3), mereka sempat menyiapkan perayaan natal di rumah mereka.




Warga Bangun Blok Lapan Dolok Panribuan mengucapkan Dukacita Meninggalnya Homri Tindaon /ist
Tetangga Ungkap Sosok Kedua Korban Rajin Bekerja

Sosok Rosmalina br Pasaribu dan Hendry Tindaon dikenal pekerja keras oleh tetangga. Keduanya selaku tenaga medis di Puskesmas dan RS Swasta adalah orang yang baik dalam bertetangga.

“Kalau lihat mereka itu ya baik aja ya selama bertetangga. Tadi dengar kabar langsung kaget kami,” kata Tika, tetangga lima rumah dari kediaman korban.

Tika mengatakan, Hendri dan istrinya Rosmalina br Pasaribu lebih sering terlihat pagi hari saat keduanya memulai pekerjaan.

“Si suaminya kan kerja sebagai perawat di sini. Sementara istrinya itu pagi-pagi juga udah pergi naik sepeda motor ke kantornya,” kata Tika.

Suasana Rumah Duka

Warga sekitar telah mendatangi rumah duka di Kompleks Pegawai RS Laras PT Prima Medica Nusantara.

Empat peti telah berjejer di rumah duka.

Keluarga korban bakal menggelar acara duka cita secara gereja.

Keluarga dan warga yang hadir ikut berduka karena peristiwa tersebut. (tribunnews/t)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.