Header Ads

Melihat Pencarian Korban Hanyut di Sungai Bah Bolon Selama 7 Hari Oleh BPBD Siantar

Siantar, Upaya dan kerja keras tim personil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pematangsiantar bekerjasama dengan Basarnas selama 7 (tujuh) hari dalam pencarian Taya Siregar, seorang anak laki laki berusia 3,5 tahun yang hanyut di Sungai Bahbolon tepatnya di Jalan Diponegoro, Gang Kopral, Kecamatan Siantar Selatan, Kota Pematangsiantar pada Kamis (13/6/2024) sore lalu, belum menuaikan hasil.

Mengunakan Perahu Karet Tim Gabungan Mencari Anak yang Hanyut di sungai Bah Bolon, Kamis (13/6/2024)/ist 
Semua sudut dan ruang di sungai Bah Bolon sepanjang puluhan KM tim berusaha dalam pencarian, dan memaksimalkan peralatan dikerahkan oleh tim sar gabungan.

Terlihat raut wajah lelah tidak menyurutkan langka tim untuk terus berupaya mencari anak yang hilang dibawa arus sungai Bah Bolon itu, ada tim BPBD, TNI, Polri dan Pemadam Kebakaran (Damkar), dan para relawan.

Pada saat dilokasi Pabrik Es, dihari kejadian  seorang pemancing menemukan korban Dzakira di aliran Sungai Bahbolon di Jalan Pattimura, Kelurahan Tomuan, Kecamatan Siantar Timur, sekitar pukul 17.30 WIB. Personil BPBD, langsung menuju lokasi penemuan korban.

Walikota Pematangsiantar dr Susanti didampingi Kadis Kominfo Johannes Sihombing Langsung Memantau Pencari Anak yang Hanyut di sungai Bah Bolon,/ist 
Dzakira ditemukan tidak bernyawa lagi, dan langsung dibawa keluarga dan ibunya kerumah duka di gang Kopral, dan dimakamkan ke esokan harinya di Padang Sidimpuan, karena orang tua Zakira berasal dari Sibolga, yang saat ini sedang bekerja di Pematangsiantar.

Karena adanya satu orang korban lagi, tim gabungan langsung menelusuri sungai, namun pada hari itu juga tidak mendapatkan hasil, karena suasana semakin gelap.

Pada  Jumat (14/6/2024), Wali Kota Pematangsiantar Susanti Dewayani langsung turut lapangan memantau pencarian anak yang hanyut di sungai Bah Bolon itu, bersama  Dandim 0207/Simalungun, Letkol Inf Slamet Faojan, dan Kadis Kominfo Pematangsiantar Johannes Sihombing. 

60 Personil Tim Gabungan Diturunkan dalam Pencarian  Anak yang Hanyut di sungai Bah Bolon,/ist 
"Saya merasa prihatin, dan mengucapkan turut berdukacita sedalam-dalamnya atas kejadian yang menimpa dua anak kita ini, semoga keluarga tabah," ucap dr Susanti.

Tak sampai disitu, tim dari kota Pematangsiantar yang terus berupaya dalam pencarian di Sungai Bah Bolon, di hari kedua mendapat bantuan personil dari Pos SAR Parapat - Danau Toba, Siantar Rafting, Tagana Brimob dan juga puluhan relawan yang mengikuti pencarian di sepanjang sungai Bah Bolon.

Atas peristiwa ini, Wali Kota Pematangsiantar dr Susanti Dewayani menghimbau kepada orang tua, agar menjaga dan mengawasi anak-anak yang masih kecil, sehingga kejadian serupa tidak terulang lagi.

Tim Gabungan Mengurai Tumpukan Sampak dalam  Pencarian  Anak yang Hanyut di sungai Bah Bolon,/ist 
"Saya berdoa di hari kedua ini mendapat hasil, anak yang hanyut dapat ditemukan. Dan saya menghimbau kepada orang tua tetap mengawasi anak-anak yang masih butuh pengawasan, agar kejadian seperti ini (hanyut) tidak terulangi lagi," ucap dr Susanti

dr Susanti meminta kepada keluarga yang mendapat musibah agar tetap bersabar dan berdoa. 

"Semoga anak yang belum ditemukan, bisa ditemukan nantinya. Tetaplah kita berdoa meminta kekuatan dari Tuhan," kata Wali Kota Siantar, dan memberikan Tali asih kepada keluarga, yang diterima Ayah korban.

Perahu Karet Harus Diangkat dari Satu Lokasi ke Lokasi lainnya  dalam Pencarian  Anak yang Hanyut di sungai Bah Bolon,/ist 
"Terimakasihlah kepada Wali Kota Siantar ibu dr Susanti, yang empati dan peduli, serta memberi bantuan kepada keluarga kami," balas Ayah korban.

Pencarian 7 Hari 

Pencarian anak yang hanyut di sungai Bah Bolon telah dilaksanakan selama tujuh hari, demikian penjelasan Kepala BPBD Kota Pematangsiantar, Agustina Sihombing.

"Pencarian korban Taya telah dilakukan selama 7 hari, sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) proses pencarian. Pencarian ditutup," kata Agustina Sihombing, bahwa pencarian ditutup Kamis (20/6/2024).

Menurut Agustina, setiap hari dalam proses pencarian selalu dilakukan briefing dan evaluasi saat dan setelah dilakukan pencarian.

Diarus Deras  dengan penuh resiko Tim Gabungan Berusaha  Mencari  Anak yang Hanyut di sungai Bah Bolon,/ist 
"Kita selalu briefing untuk proses pencarian di hari tersebut dan evaluasi, dan telah tujuh hari kita melaksanakan pencarian, " kata Agustina, didampingi  Koordinator Pos SAR Parapat - Danau Toba Hisar Turnip, Jumat (21/6/2024).

Turun dalam pencarian sebanyak 60 personil dari Tim Sar dan Basarnas, 3 regu untuk penyisiran di aliran sungai, daratan dan tepian sungai. 

"Sebanyak dua perahu karet dan 1 LCR, diturunkan ke lokasi serta alat teknologi Aquaeye untuk mendeteksi di dalam air milik Pos SAR Parapat - Danau Toba turut digunakan." ungkapnya, namun perjuangan selama tujuh hari belum membuahkan hasil.

Walau tidak membuahkan hasil, pihak keluarga tetap mengucapkan terimakasih dan mengapresiasi atas kerjakeras, dalam  proses pencarian yang dilakukan tim gabungan di sungai Bah Bolon sejauh 70 kilimeter.

Dalam Situasi Rumit (Berenang) Tim terus menelusuri Melakukan  Pencarian  Anak yang Hanyut di sungai Bah Bolon,/ist 
70 kilometer sungai Bah Bolon yang dilalui mulai dari kota Pematangsiantar sampai ke daerah Perdagangan, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun. 

"Walaupun pencarian telah selesai, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pematangsiantar tetap memantau perkembangan. Berharap ada informasi dari masyarakat yang tinggal dibantaran sungai Bah Bolon," harap Agustina, bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Camat Bandar, dan bersyukur personil tim gabungan tidak ada yang mengalami luka atau kecelakaan selama dalam pencarian di Sungai Bah Bolon.

Pada kesempatan itu Agustina juga meminta, agar tim gabungan tetap melakukan pelatihan dalam hal melakukan pencarian bila ada hal serupa yang terjadi di Sungai Bah Bolon.

Tak Ketinggalan Perahu Boat Pun Diturunkan Tim Gabungan upaya  Pencarian  Anak yang Hanyut di sungai Bah Bolon,/ist 
"Perlu adanya pelatihan satgas kepada para personil, penambahan alut seperti perahu karena Kota Pematangsiantar berada di daerah aliran sungai, alat pelindung diri serta alat komunikasi yang memadai," ujarnya.

"Siapapun yang beraktifitas dibantaran sungai bah Bolon agar tidak lalai, untuk mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terulang lagi." tutupnya. (Advertorial/t)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.