Header Ads

Peduli Pelestarian Budaya, Wali Kota Siantar dr Susanti Dewayani Diapresiasi Tokoh Simalungun

Siantar, Kinerja Wali Kota Pematangsiantar dr Susanti Dewayani SpA diapresiasi budayawan Simalungun. 

Apreasisi datang dari Peduli Pelestarian Budaya Simalungun, bahwa kurun waktu dua tahun ini Walikota Siantar dr Susanti sangat memperhatikan perkembangan Budaya Simalungun.

"Terimakasih kepada dr Susanti yang telah memperhatikan Sanggar Budaya Rayantara, sehingga budaya Simalungun melalui seni Tortor dapat dikenal di Nusantara bahkan dunia," kata Opung Raminah Garingging, Maestro Sanggar Budaya Rayantara Simalungun di sanggarnya jalan Siantar Timur (BDB) Pematangsinatar, Kamis (27/6/2024).

Wali Kota Pematangsiantar dr Susanti Dewayani SpA bersama Ketua Dekranasda H Kusma Erizal Ginting SH memakai Pakaian Simalungun Saat APEKSI di Pekan Baru/ist
Maestro Budaya Simalungun Opung Raminah Garingging yang telah menerima anugerah kebudayaan dari Kemendikbudristek juga meminta, agar kepedulian yang dilakukan dr Susanti sebagai Wali kota dapat ditingkatkan dimasa yang akan datang.

"Sanggar ini masih kekurangan peralatan, khususnya gondrang. Di Sanggar inilah kita belajar dan  membina generasi muda untuk terus belajar budaya, khususnya budaya Simalungun, supaya generasi muda tidak lupa budayanya sendiri," ujarnya.

Hal yang sama diucapkan Pimpinan Sanggar Budaya Rayantara, Sri Sultan Saragih, bahwa kepedulian dr Susanti terhadap Sanggar Budaya Rayantara sangat terasa. 

"Wali kota dr Susanti sangat perhatian terhadap Sanggar Budaya Rayantara, dan beberapa kali event atau kegiatan Wali kota Siantar, baik di Siantar maupun diluar Siantar kami selalu dilibatkan (Budaya Simalungun)" kata Sri Sultan, bahwa  sanggar Budaya Rayantra manggung di Pekanbaru dalam acara APEKSI, dan dilibatkan dalam penyambutan tamu negara di Balai Kota Siantar.

Sanggar Budaya Rayantara Saat berlatih Tortor Simalungun/ist
Menurut Sultan, Sanggar Budaya Rayantara saat ini mendidik 60 orang anak-anak yang berasal dari berbagai suku di Siantar.

"Semua anak didik kami masih pelajar, ada 12 orang yang sudah terampil, baik memainkan Gondrang dan alat seni Simalungun lainnya. Ada juga 50 orang siswa binaan kami di SMA Kartika Pematangsiantar yang dilatih langsung Sanggar Budaya Rayantara," ungkap Sultan, bahwa di Sanggarnya anak-anak yang mau belajar tidak dibatasi umur dan suku maupun agama.

"Yang belajar disini dari berbagai suku, ada Toba, Simalungun dan suku lainnya," jelas Sultan, berharap Seni Tradisional Simalungun ini di pelajari juga nantinya di sekolah-sekolah sebagai ekstrakurikuler.

Sultan juga mengucapkan terimakasih, karena Sanggar Rayantara dilibatkan untuk menyambut tamu kehormatan yaitu Konsul Jenderal dan Konsul Kehormatan dari 8 negara sahabat.

"Terimakasih untuk ibu Wali Kota Pematangsiantar dr Susanti Dewayani SpA, teruslah tingkatkan kepeduliannya terhadap pelestarian budaya Simalungun," katanya. 

Tokoh HIMAPSI Bersama Wali Kota Pematangsiantar dr Susanti Dewayani Sp.A
Apresiasi DPP Himapsi

Apresiasi kepada Wali Kota Siantar juga datang dari Ketua DPP Himapsi Dian G Purba Tambak SE MSi, karena kepedulian dr Susanti terhadap budaya Simalungun.

Dian Purba meminta dr Susanti mempertahankan konsistensi dalam melestarikan budaya Simalungun.

Selain budaya Simalungun, para tokoh Simalungun juga meminta agar patung Raja Sang Naualuh Damanik segera terealisasi. 

"Kami bangga atas dukungan Wali Kota Siantar terhadap pelestarian Budaya Simalungun, demikian juga kami minta pembangunan Patung Raja Sang Naualuh Damanik terbangun tahun ini. Jika itu terjadi, ini merupakan prestasi yang luar biasa dari Ibu Wali Kota, karena pembangunan itu sudah tertunda belasan tahun," ucap Dian G Purba yang juga dosen di Universitas Simalungun (USI). 

Anak-anak kota Pematangsiantar sedang belajat Gondrang Simalungun di Sanggar Budaya Rayantara/ist

Himapsi juga mengajak dr Susanti untuk menggelar kegiatan budaya Simalungun mulai tingkat kelurahan hingga kecamatan. Seperti Pesta Rondang Bintang maupun sejenisnya. 

"Wali kota juga harus memberdayakan SDM suku Simalungun yang berpotensi, yang mampu membantu Ibu Wali Kota di pemerintahan kota Pematangsiantar," ucapnya.

Sementara itu, dr Susanti mengatakan, kurikulum budaya Simalungun terus diterapkan di sekolah-sekolah. Begitu juga semboyan Kota Pematangsiantar, yakni Sapangambei Manoktok Hitei akan dicantumkan dalam logo Kota Pematangsiantar. 

"Selain itu, mars Kota Pematangsiantar akan segera diperdakan oleh DPRD Kota Pematangsiantar," kata dr Susanti.

Sambungnya, berbagai kegiatan lainnya juga akan terus dilakukan demi mengembangkan kelestarian budaya Simalungun. Termasuk berdirinya patung Raja Sang Naualuh Damanik di Siantar.

"Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar tetap konsisten dalam pelestarian budaya Simalungun di Kota Pematangsiantar. Berbagai program terus dilakukan untuk mendukung pengembangan budaya Simalungun," katanya.

Tarian Tortor Simalungun pada Festival Seni Budaya Temu Tengah di Kota Pematangsiantar/ist
Program Dinas Pariwisata Lestarikan Budaya Simalungun

Soft opening Festival Seni Budaya Temu Tengah Kota Pematangsiantar berlangsung meriah di halaman depan Kantor Dinas Arsip dan Perpustakaan, Jalan Merdeka, Pematangsiantar, Sabtu malam (22/6/2024).

Temu Tengah ini digelar dalam rangka Festival Seni Budaya di Kota Pematangsiantar setiap minggunya. 

Festival Seni Budaya ini langsung didukung Wali Kota Pematangsiantar dr Susanti Dewayani SpA bersama Ketua Dekranasda H Kusma Erizal Ginting SH, Sekda Junaedi Antonius Sitanggang SSTP MSi, serta perwakilan Forkopimda dengan melakukan pemukulan gondang Simalungun secara bersamaan

dr Susanti menyampaikan rasa bangga melihat antusias para seniman dan seniwati yang ada di Kota Pematangsiantar dalam meramaikan acara Soft Opening Festival Seni Budaya Temu Tengah Kota Pematangsiantar. 

"Temu Tengah memiliki arti tempat pertemuan para seniman di Kota Pematangsiantar, untuk mengapresiasi serta menunjukkan kebolehannya menampilkan kreativitas seni dan budaya." kata dr Susanti ketika membuka Festival Seni Budaya Temu Tengah.

Kata dr Susanti lagi, Soft Opening Festival Seni Budaya Temu Tengah adalah langkah awal dan akan menjadi agenda rutin Pemko Pematangsiantar melalui Dinas Pariwisata.

“Festival Seni Budaya Temu Tengah ini akan menjadi tempat, ajang, dan wadah kreativitas dan bakat-bakat terpendam para seniman,” ujarnya.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Pematangsiantar M Hamam Soleh AP menyampaikan, Kota Pematangsiantar harus menjadi Kota Destinasi Pariwisata.

"Mari kita meriahkan kegiatan ini untuk menunjukan kreatifitas kepada genarasi muda yang mencintai budaya. Inilah yang kami mampu berikan, dengan swadaya dan kerjasama semua pihak. Kepada para seniman yang turut ambil bagian dalam memeriahkan kegiatan ini," ucapnya, 

Sholeh juga menambahkan, bahwa kegiatan ini adalah wadah bagi komunitas generasi muda dan anak-anak seniman di Kota Pematangsiantar, baik tarian, penyanyi, band, dan puisi.  

"Temu tengah ini adalah ajang kreatifitas kawula muda, mari dukung dan lestarikan budaya kita, untuk menjaring talen-talen muda kita," kata Sholeh, agar talenta muda Pematangsiantar  tidak kalah kreatif dan tidak kalah intelektualnya dengan kota lainnya di Indonesia. 

"Mungkin dengan wadah seperti ini dan wadah-wadah lainnya, kita bisa meminimalisir kenakalan anak-anak remaja di Kota Pematangsiantar," tutup Sholeh. (Advertorial/t)






Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.