Header Ads

USAID IUWASH Tangguh Workshop Kerentanan Air dan Kekeringan Tahun 2055 di Siantar, Ini Kajiannya

Siantar,  USAID IUWASH Tangguh Sumatera Utara mengadakan Workshop Input Draft Final dan Penyusunan Rencana Aksi Kajian Kerentanan Sumber Daya Air dan Risiko Iklim di Kota Pematangsiantar Provinsi Sumatera Utara, Selasa (24/9/2024) di Sapadia Hotel Siantar.

"Dengan adanya  seminar Workshop ini, diharapkankan kajian atau temuan terbaru dapat bermamfaat untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat kota Pematang Siantar," kata Zulfa Ermiza Regional Manager USAID IUWASH Tangguh Sumatera Utara saat memberi kata sambutannya.

Peserta Workshop Kerentanan Air dan Kekeringan Tahun 2055 di Kota Siantar/ist
Acara dibuka Viki Zuliansyah, SAB, MM dari Bapeda Pematang Siantar dan menyampaikan, semoga kajian sumber daya air menjadi strategi baru, dan masyarakat dapat menikmati air bersih dan Sanitasi Aman.

"Terimakasih untuk USAID IUWASH Tangguh Sumatera Utara, yang terus memberikan masukan dan kerjasama meningkatkan kualitas air bersih di kota Siantar," katanya. 

Hadir memberikan materi Direktrur PT. Aksamaya Rektanusa, Andi Juandi Manaf, yang memberi materi hasil kajian, Kualitas Air : Indeks Kualitas Air termasuk dalam kategori Kurang Baik sehingga perlu perhatian khusus untuk memperbaiki kualitas air yang ada. Air sungai dapat dimanfaatkan dengan syarat perlunya pengolahan air (water treatment).

Ketersedian/potensi air bawah permukaan adalah 1.697.322.843,11 m3, air permukaan adalah 765.694.000 m3 sehingga total potensi air yang tersedia sebanyak adalah 2.463.016.843,11 m3 dengan Indek kekritisan Air 4,03%.

Kerentanan, Berdasarkan hasil analisis kerentanan, pada tahun 2055 kecamatan yang memiliki kerentanan sangat tinggi adalah Kecamatan Siantar Marimbun dan Marihat. Sedangkan untuk tingkat risiko, semua kecamatan berada pada kategori risiko tinggi.

Bencana Hidrometeorologi, Saat ini, seluruh kecamatan memiliki risiko sedang terhadap kekeringan. Sementara itu, pada tahun 2055 tingkat risiko kekeringan meningkat menjadi tinggi di seluruh kecamatan.

"Jadi kajian kami akan ada kerentanan dan kekeringan air tahun 2025, karena itulah kita duduk bersama bagaimana penangulangannya kedepannya," jelas Andi memberikan mater diselingi tanya jawab peserta Workshop. 

Acara dipandu Inneke Situmorang, dengan moderator Rizy Tengku. Turut memberikan materi Adi Rahmat dari USAID IUWASH Tangguh. 

Hadir Workshop itu, Bappelitbang Provinsi Sumatera Utara, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pematangsiantar, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sumatera Utara, Dinas PUTR Kota Pematangsiantar, Perumda Tirta Uli Kota Pematangsiantar, Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar, Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar, dan dinas terkait lainnya. (red/t)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.