Header Ads

Hidup Puluhan Tahun Dikerangkeng Besi, Handerson Harianja Segera Dibawa Ke Rumah Sakit

Siantar, Penderitaan Handerson Harianja yang hidup dikerangkeng besi sedikit akan terobati, Dia (Handerson) akan segera dibawa berobat ke rumah sakit jiwa di Medan.

Hal ini di Sampaikan Lurah Kelurahan Pardamean Sam Andre Situngkir, SSTP, Senin (4/10/2024).

Keluarga Besar Bankom Garuda Beri Bantuan kepada keluarga Handerson/Ft.tagor
"Benar Handerson Harianja yang selama ini hidup dikerangkeng besi segera dibawa ke Rumah Sakit Jiwa di Medan untuk dirawat dan diobati sakitnya. Kami telah kordinasi dengan pihak keluarga, dan Dinas Sosial, Dan akan dibawa besok pagi," kata Andrew, melalui telepon gengamnya.

Ditempat terpisah, Supratman Malau Kabid Dinas Sosial Kota Pematangsiantar juga memastikan, bahwa Handerson akan segera dibawa ke Rumah Sakit di Medan.

"Kami sudah kordinasi dengan pihak keluarga dan kelurahan, dan administrasinya sudah kami lengkapi, tinggal persetujuan Bapak Kadis," ungkapnya.

Informasi sebelumnya, Handerson Harianja harus hidup di kerangkeng besi karena sakit jiwa yang dideritanya.

Handerson Harianja tinggal dijalan Pisang gang Kemiti, yang  lahir di Pematang Siantar 23 Juni 1975.

Menurut ibunya T boru Naingolan, Dia ( Handerson) adalah anak yang baik, dan dia tamat SMA di Siantar.

"Dia tamatnya SMA, Dari SMA Surya Murni dulu sekolahnya," kata T Br Nainggolan kepada Lintas Publik, Kamis (31/10/2024) pagi, di jalan Pisang kelurahan Pardamean, kecamatan SiantarMarihat ke kota Pematangsiantar.

Ketika ditanya kenapa anak Pangoaran (anak pertama) di kerangkeng , Boru Nainggolan bilang tidak sanggup biaya mengobati anaknya itu.

"Pernah dulu kami bawa rehabilitasi Gangguan jiwa, tapi kami tidak tahan biayanya, hanya satu tahunlah dia direhab. Kami lihat kondisinya tidak membaik, jadi kami bawa pulang," ungkapnya, bahwa biaya diminta yayasan sebesar Rp. 1 juta setiap bulannya.

Cerita ibunya,  bahwa sakit yang dialami Handerson awalnya, ketika dia tamat sekolah pernah bekerja di Tapanuli, ketika kembali dari Tapanuli ke Siantar sifatnya pemarah dan banyak mengurung diri dikamar.

"Sudah pulang dari Tapanuli lah dia begitu. Mau marah-marah dan buat keributan, saya pun diusirnya dari rumah ini. Atas saran keluarga dibuatlah dia disitu (kerangkeng)," jelas boru Nainggolan pasrah anaknya harus hidup dikerangkeng besi puluhan tahun.

Bankom Garuda Beri Bantuan 

Mendapat informasi tentang Handerson, keluarga Bankom Garuda dibawa pimpinan Ketua Umum Joni Monang Siregar langsung respon dan memberi bantuan.

" Kita sangat prihatin kehidupan yang dialami Handerson, kami langsung respon datang kerumahnya membantu sedikit yang kami mampu," kata Joni Monang, Jumat (1/10/2024) membawa sembako berupa beras, roti. Minyak goreng dan sedikit bantuan dana. (Red/tag)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.