Anca Damanik "Sipenjaga" Budaya Simalungun
Simalungun, Salut bangga akan keseriusannya Anca Damanik menjaga budaya Simalungun.
Bukan hanya kata-kata, tapi terasa atas karya nyatanya, yaitu membuat Galeri yang dia namakan "Siantar Etnic".
Anca Damanik Menunjukan Karyanya untuk di jual/ist |
Bila kita melihat Anca Damanik kita akan angkat empat jempol sekaligus, kenapa?, karena sudah bertahun-tahun dirinya memperkenalkan budaya Simalungun melalui Media Sosial, hingga Budaya Simalungun dikenal banyak orang, baik dalam negeri, maupun luar negeri.
Lihat saja, melalui Galeri Siantar Etnic (Facebook, Istagram dan Tiktok), dia (Anca) memperkenalkan Budaya Simalungun sampai ke manca negara, bukan hanya Simalungun, budaya Batak lainnya juga dia perkenalkan.
Bahkan dia dapat menjelaskan arti hiou (ulos) kebanggaan masyarakat Simalungun, demikian ulos-ulos Batak Toba lainnya.
Walau timbul tengelam perekonomiannya mempertahankan "bisnis" ke etnisan budaya Simalungun, dia sabar dan tetap bertahan.
"Sebenarnya sudah jenuh bang berbisnis budaya ini, tapi karena ke cintaan ku terhadap ulos, dan budaya Simalungun, aku tetap bertahan," ungkap Anca Damanik yang sudah menenun ulos sejak SD di Parluasan Siantar, kepada tim lintaspublik.id, Senin (20/1/2025) di jalan Labu Kelurahan Tomuan kota Pematang Siantar.
Menurut Anca, masih banyak barang-barang bercirikhaskan Simalungun, tapi sudah berkurang peminatnya.
"Aku tetap bertahan bang, walau pun peminat aksesoris budaya ini terus berkurang," ungkap Anca yang juga MC Ternama di kota Siantar dan Simalungun ini.
"Sambilan lah bang nge MC, dan sekarang konsen di konten kreator," katanya Bangga, menjadi konten kreator banyak fansnya.
"Banyak yang nge fans, akhirnya mereka belanja ke akun kita, tentunya belanja di Galeri Siantar Etnik," jelas Anca, bahwa galerinya juga menjual aksesoris khas kota Siantar, seperti BSA mini, topi Simalungun, Hiou, bulang, dan Kaos bercorak Siantar Man.
"Aku akan terus mengali budaya Simalungun, sudah banyak yang memberikan bukunya ke Galeri kita tentang Simalungun, baik arti pinar (gorga/batak), bahasa, dan partuturan (silsilah)," jelas Anca, memperlihatkan buku-bulu tentang Budaya Simalungun di Galerinya. (tag/t)
Tidak ada komentar